
LEMBAGA Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Bandung menggelar Pasar Murah Ramadan di Masjid Sabilul Muttaqin, Margaasri, Kecamatan Buahbatu, Sabtu (15/3).
Pasar Murah Ramadan LDII memberikan subsidi sebesar Rp100 ribu per paket dari harga Rp150 ribu. Warga hanya perlu membayar Rp50 ribu kepada 1.000 penerima manfaat.
Paket sembako yang dijual dalam pasar murah ini berisi beras 5 kg, gula 1 kg, terigu 1 kg, kerupuk 500 gram, dan minyak goreng 1 liter. Pemerintah Kota Bandung mengapresiasi kegiatan ini.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyebut, fenomena kenaikan harga bahan pokok saat Ramadan bagian dari demand-full inflation saat permintaan tinggi menyebabkan lonjakan harga.
Oleh karena itu langkah LDII dalam menyediakan paket sembako murah sangat membantu masyarakat.
“Alhamdulillah hari ini kita meresmikan pasar murah dengan 1.000 paket sembako. Harga aslinya Rp150 ribu tapi dijual Rp50 ribu berkat subsidi dan bantuan dari berbagai pihak. Ini inisiatif luar biasa yang membantu daya beli warga Bandung tetap stabil,” tutur Farhan.
Farhan mengatakan, daya beli masyarakat Kota Bandung masih perlu ditingkatkan. Dengan pendapatan per kapita sekitar US$8.000 per tahun, konsumsi warga rata-rata hanya Rp18 juta per tahun.
Untuk itu Pemkot Bandung terus mendorong program subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah serta membuka peluang investasi guna menciptakan lapangan kerja baru.
Pasar murah Ramadan rutin dilakukan
Ketua DPD LDII Kota Bandung, Edi Sunandar menjelaskan Pasar Murah Ramadan adalah program tahunan yang rutin dilakukan.
Tahun ini kegiatan digelar di dua lokasi, yakni Kecamatan Buahbatu dan Sukajadi, serta didanai oleh para donatur.
“Selain pasar murah, kami juga membagikan 5.000 paket takjil di berbagai kecamatan di Kota Bandung, kecuali Sumur Bandung karena tidak ada kantor LDII di sana,” kata Edi.
“Kami ingin membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokoknya di tengah tingginya harga bahan makanan saat Ramadan,” lanjutnya.
Edi berharap program ini tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam menekan inflasi di tingkat lokal.
“Meski kita berpuasa, nyatanya konsumsi justru meningkat. Dengan pasar murah ini, kami berharap bisa sedikit meringankan beban masyarakat,” ujar Edi.
“Kami juga percaya bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain, seperti yang diajarkan Rasulullah SAW,”l anjutnyai. (Rava/S-01)