PEMERINTAH Solo menyambut gembira atas cairnya dana hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab ( UEA ) sebesar Rp3,5 miliar untuk penanganan kasus stunting pada bulan ini.
Dana itu akan dimanfaatkan untuk pembuatan makanan sehat bagi 900 anak dan ibu hamil berisiko stunting lewat program Dapur Sehat Atasi Stunting yang tersebar di 54 kelurahan.
“Ya kalau berbicara penuntasan kasus stunting di Kota Solo dana hibah dari UEA itu ya masih kurang. Karena hanya cukup untuk 900 an bagi anak dan ibu hamil dari kebutuhan total untuk sekitar 5000 an warga yang beresiko stunting,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota, Purwanti di sela sela kegiatan HUT Dekranas ke-44 yang dipusatkan di Solo, Rabu sore (15/5).
Untuk pembuatan makanan bergizi bagi anak dan ibu hamil beresiko stunting ini yang dilaksanakan lewat program dapur sehat atasi stunting, DP3AP2KB Kota Solo tidak hanya mengandalkan dana hibah dari UEA saja. Namun juga mendapatkan APBD Kota sebesar Rp1,8 miliar dan juga tambahan CSR dari perusahaan.
Purwanti mengakui, bahwa dengan melibatkan seluruh stakeholder di Solo, Pemkot bahu membahu mengatasi kasus prevalensi stunting yang jumlahnya masih banyak.
“Bukan hal mudah untuk bisa menargetkan Kota Solo zero stunting pada 2024 ini. Namun paling tidak dengan keseriusan mengatasi yang berisiko tinggi, kita mencoba mengerem pertumbuhan. Artinya terus memperkecil tingkat resiko sejak prastunting,” ujar Purwanti.
Pemkot Solo mengaku serius untuk mengerem perkawinan usia dini, sebagai upaya mengurangi risiko, dan juga banyaknya tingkat perceraian keluarga muda, yang bisa merubah pola asuh anak, khususnya dalam pencukupan gizi.
“Belasan ribu ini dari calon manten, calon manten itu kurang dari 19 tahun sudah berisiko. Ini sangat menjadi perhatian, dan terus mensosialisasikan ke tengah masyarakat tentang resiko perkawinan muda,” jelas dia.
Dari data DP3AP2KB Kota Solo, bahwa prevalensi stunting di Kota Solo pada 2022 tercatat 16,2% sesuai Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Pada 2023 sudah turun meski masih menjadi pekerjaan berat.
Sepekan sebelum melawat ke Dubai, Wali Kota Gibran Rakabuming Raka mengakui, penanganan kasus stunting dan pernikahan usia dini di Kota Solo merupakan pekerjaan berat, namun harus terus diupayakan.
Ihktiar Gibran mendapatkan dana hibah selama setahun terakhir mendapatkan jawaban dari UEA siap mengucurkan Rp230 miliar, untuk berbagai bidang untuk infrastruktur, sosial dan kesehatan. (WID/N-01)