Mak-mak Yogyakarta Desak Presiden Batalkan Kenaikan PPN 12%

SEJUMLAH perempuan pelaku usaha yang tergabung dalam Mak-mak Yogyakarta menyampaian surat terbuka untuk Presiden Prabowo Subianto. Dalam surat terbuka tersebut, Mak-mak Yogyakarta ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah yang akan menaikkan PPN 12% mulai Januari 2025 mendatang.

Juru Bicara Mak-mak Yogyakarta, Mak Aisyah Haifani mengatakan, saat ini para pelaku usaha khususnya golongan UMKM belum sepenuhnya pulih dari pandemi covid-19 dan bahkan sebagian masih menyisakan utang yang harus diselesaikan.

Ia menambahkan, kebanyakan dari Mak-mak Yogyakarta ini terjun sebagai pelaku usaha, untuk membantu perekonomian rumah tangga, karena kondisi perekonomian yang semakin sulit yang tidak cukup jika hanya ditulang-punggungi oleh suami.

Menurut mereka, masih banyak sumber-sumber pemasukan yang akan menggembungkan APBN yang belum digarap serius oleh pemerintah, sehingga menaikkan pajak tidaklah tepat.

BACA JUGA  UPN Veteran Yogyakarta Raih 4 Penghargaan Diktisaintek 2024

Manfaatkan SDA

“Pemerintah belum memaksimalkan pemasukan dari sektor sumber daya alam. Padahal negara kita memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah,” katanya.

Menurut mereka, pengelolaan sumber daya alam saat ini masih belum memberikan pemasukan yang memadai bagi negara. Bahkan, hanya untuk memenuhi kantong-kantong kelompok tertentu saja.

Pada kesempatan itu, Mak-mak Yogyakarta juga mengingatkan pemerintah untuk mencegah korupsi, sehingga dana yang bocor bisa dimanfaatkan unuk kepentingan rakyat.

“PPN 12% yang katanya untuk barang mewah, tetapi kenyataan di lapangan lain, beli barang untuk produksi bagi UMKM pun pasti akan naik,” katanya.

Batalkan

Karena itu, mereka mendesak agar Presiden Prabowo Subianto mengambil kebijakan melalui kewenangan yang melekat pada diri Presiden untuk membatalkan pemberlakukan pajak tersebut.

BACA JUGA  Presiden Prabowo Bersumpah Pertahankan Bangsa dan Negara

Mereka juga mendesak agar Presiden mereshuffle Sri Mulyani Indrawati. Karena selama ini, Menteri Keuangan tidak mampu menggali sumber pendapatan negara yang lain kecuali menaikkan pajak dan cukai. (AGT/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

85 Sangga Penegak Pramuka Sleman Ikuti Pengembaraan Akhir Tahun

SEBANYAK  85 Sangga Penegak Pramuka mengikuti Pengembaraan Akhir Tahun (Barata) ke-39 yang diadakan Kwartir Cabang Sleman. Kegiatan rutin akhir tahun ini dibuka secara simbolis oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa…

UGM Luncurkan Beras Presokazi Cegah Stunting

UNIVERSITAS Gadjah Mada meluncurkan padi varietas Gamagora (Gadjah mada Gogo Rancah) 7 menjadi beras Presokazi untuk mendukung pencegahan stunting. Peneliti Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir.…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

85 Sangga Penegak Pramuka Sleman Ikuti Pengembaraan Akhir Tahun

  • December 28, 2024
85 Sangga Penegak Pramuka Sleman Ikuti Pengembaraan Akhir Tahun

UGM Luncurkan Beras Presokazi Cegah Stunting

  • December 28, 2024
UGM Luncurkan Beras Presokazi Cegah Stunting

KAI Daop 6 Yogyakarta Beri Diskon 15%-30% Tiket Kereta

  • December 28, 2024
KAI Daop 6 Yogyakarta Beri Diskon 15%-30% Tiket Kereta

Gakkum LHK Rampungkan Perkara Lingkungan Capai Rp22 Triliun

  • December 28, 2024
Gakkum LHK Rampungkan Perkara Lingkungan Capai Rp22 Triliun

Alat Makan Sumpit Simbol Penting Identitas Budaya di Asia Timur

  • December 28, 2024
Alat Makan Sumpit Simbol Penting Identitas Budaya di Asia Timur

Lalu Lintas Ruas Tol JTTS Libur Nataru Naik 26 Persen

  • December 28, 2024
Lalu Lintas Ruas Tol JTTS Libur Nataru Naik 26 Persen