Waspadai Banjir Lahar Hujan Gunung Lewotobi Laki-Laki

TERJADINYA banjir lahar hujan dari Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) harus diwaspadai.

Apalagi seiring datangnya musim hujan dan cuaca ekstrem akibat fenomena La Nina ataupun dinamika atmosfer.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati meminta pemerintah daerah dan masyarakat di sekitar lereng dan jalur aliran sungai, diimbau untuk meningkatkan kesiap-siagaan.

“Belajar dari Gunung Marapi di Sumatra Barat, kami meminta seluruh pihak dan masyarakat untuk mewaspadai banjir lahar hujan yang bisa sewaktu-waktu terjadi karena sangat berbahaya,” ungkap Kepala BMKG, Senin (18/11).

Masyarakat agar menghindari bantaran sungai yang mengalir dari lereng gunung yang telah/ sedang erupsi.

Dwikorita menerangkan bahwa banjir lahar hujan adalah banjir besar dan cepat.

BACA JUGA  BMKG Sarankan Sistem Peringatan Dini Gunakan Kearifan Lokal

Terjadi ketika air hujan bercampur dengan material vulkanik dari erupsi gunung berapi.

Material vulkanik tersebut bisa berupa pasir, abu, dan bebatuan yang bercampur dengan kayu atau pohon.

Banjir besar ini seperti yang terjadi di Sumatra Barat, bisa mengancam nyawa, menutup permukiman, dan mengangkut batu-batu besar di sungai.

“Saat erupsi, tidak semua material ikut meluncur ke bawah, melainkan tertumpuk di atas,” jelasnya.

“Apabila hujan lebat terjadi, maka potensi banjir lahar hujan pun semakin meningkat,” imbuhnya.

Menurut Dwikorita, ancaman tersebut semakin meningkat karena di musim hujan saat ini Indonesia juga dilanda fenomena La Nina.

Fenomena ini akan berlangsung mulai akhir  2024 hingga Maret atau April 2025. Potensi hujan akan lebih besar.

BACA JUGA  Sidang Tanwir Muhammadiyah Bakal Digelar di Kupang

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan berdasarkan pantauan BMKG selama sepekan terakhir kondisi cuaca di NTT cukup bervariasi.

Hingga awal November, sebagian wilayah NTT telah memasuki awal musim hujan.

“Namun, wilayah di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki diprediksi baru akan memasuki musim hujan pada awal Desember,” kata Guswanto.

“Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko banjir lahar hujan di sekitar lereng gunung tersebut,” imbuhnya.

Selama sepuluh hari kedepan, cuaca di wilayah NTT secara umum diprakirakan cerah berawan hingga hujan ringan. (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Polrestabes Bandung Grebek Rumah Dijadikan Kantor Judi Online

POLRESTABES Bandung menggerebek sebuah rumah yang dijadikan kantor promosi situs judi online (judol) di Kompleks Muara Baru Regency, Jalan Muara Indah, Kota Bandung, Rabu (20/11). Para pelaku menyamar dengan berjualan…

APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

ASOSIASI  Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) khawatir produk susu lokal  tidak punya regulasi perlindungan. APSPI mendesak Presiden Prabowo Subianto  segera menerbitkan regulasi perlindungan produksi susu dalam negeri. Bila tidak, langkah…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Polrestabes Bandung Grebek Rumah Dijadikan Kantor Judi Online

  • November 21, 2024
Polrestabes Bandung Grebek Rumah Dijadikan Kantor Judi Online

APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

  • November 21, 2024
APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

Wisudawan UGM Titik Awal Mengabdi kepada Bangsa

  • November 21, 2024
Wisudawan UGM Titik Awal Mengabdi kepada Bangsa

Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

  • November 21, 2024
Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

Indosat Luncurkan Layanan Pascabayar IM3 Platinum

  • November 21, 2024
Indosat Luncurkan Layanan Pascabayar IM3 Platinum

Kapolri Berpesan Jaga Persatuan di Tengah Perbedaan Pilihan

  • November 21, 2024
Kapolri Berpesan Jaga Persatuan di Tengah Perbedaan Pilihan