Listrik Masuk Sawah Buat Petani Sragen Semangat Kelola Padi 3 Musim

PARA petani di Kabupaten Sragen semakin bersemangat mengelola tanaman pangan, seiring kemudahan yang diberikan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menyambungkan listrik di areal persawahan mereka.

Program listrik masuk sawah itu membuat ongkos produksi lebih efisien dan kemudahan  mendapatkan air irigasi melalui sumur pantek di lahan pertanian. Bahkan kawasan Bumi Sukowati menjadi yang terbanyak menerima jaringan listrik masuk sawah, dibandingkan kabupaten lain di Jateng.

“Ya dengan program listrik masuk sawah, petani semakin gampang dan irit mengairi sawahnya lewat sumur pantek. Kami menjadi lebih berdaya mengelola padi dan tanaman pangan lain. Apalagi kalau pemerintah juga serius mencukupi kebutuhan pupuk subsidi, pertanian Sragen pasti lebih ngremboko ( mantap ) lagi,” kata Ketua KTNA Sragen Suratno, Rabu (1/5).

Penegasan itu dia lontarkan sehari usai PLN Jawa Tengah menyalakan secara serentak listrik masuk sawah di Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran. Pelanggan sektor agrikultur di Sragen bertambah 622 orang dengan total daya 2.436.700 VA.

Secara kumulatif pelanggan PLN di sektor pertanian wilayah Bumi Sukowati bersamaan acara seremonial penyalaan listrik Sawah di Kliwonan, menjadi 6.031 pelanggan.

BACA JUGA  OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Semester I Jateng Stabil

Wakil Bupati Sragen, Suroto menampakkan wajah semringah ketika menghadiri penyalaan sambungan listrik sawah. Sejumlah pimpinan PLN Jateng dan DI Yogjakarta serta  Manager PLN UP3 Surakarta, Muhammad Khadafi ikut hadir .

Khadafi mengatakan, bertepatan dengan menyalanya listrik di Kliwonan, menyala pula secara serentak program listrik masuk sawah di puluhan kabupaten di Jateng dan DI Yogjakarta.

“Acara ini penyalaab listrik sawah serentak se-regional Jateng dan DIY ,” ungkap Khadafi.

Dia paparkan, petani mengajukan permohonan sambungan listrik masuk sawah untuk mengantisipaso musim kemarau. Dengan adanya listrik, petani bisa menggerakkan pompa air, sehingga diharapkan panen padi bisa berlangaunf tiga musim dalam setahun.

“Di Kliwonan ada 16 lokasi listrik masuk sawah dengan daya mencapai 5.500 VA untuk menyedot air sumur dalam di areal persawahan. Saat ini  sambungan listrik di sektor pertanian di Sragen mencapai 90%. Artinya, di Bumi Sukowati ini paling banyak permohonan listrik masuk sawah di regional Jateng-DIY,” imbuh dia.

Wakil Bupati Sragen Suroto menegaskan, dengan adanya listrik masuk sawah itu dipastikan menguntungkan petani. Ada listrik masuk sawah, petani bisa panen sampai tiga kali.

BACA JUGA  Kadinas Pertanian Sragen Selidiki Penjualan Pupuk Bersubsidi di Medsos

” Ya dengan listrik lebih efisien daripada pakai mesin disel berbahan bakar minyak. Selain itu listrik ramah lingkungan. Kecukupan daya di Sragen tidak diragukan, kareba tersedia gardu induk di Masaran,” ujar Suroto.

Terus berinovasi

PLN akan terus melakukan  inovasi pengembangan pelayanan listrik masuk sawah atau  electrifying agriculture. Namun PLN juga mengingatkan agar layanan listrik masuk sawah tidak disalahgunakan untuk jebakaan tikus atau yang lainnya karena sangat membahayakan.

Sukamdi, 64, petani Kliwonan mengaku mendapatkan sambungan listrik masuk sawah. ” Sekarang saya bisa menggerakkan pompa listrik mengalirkan air tanah ke sawah.

Sebelumnya, Sukamdi dan petani Kliwonan lainnya sulit memenuhi kebutuhan air terutama di musim kemarau sejak adanya pengalihan jaringan irigasi di wilayah Sidodadi, Masaran. Kami sempat frustrasi selama 10 tahun terakhir, ketika jaringan listrik Masaran dipindah ke Sidodadi. Kebutuhan air selama itu hanya mengandalkan air hujan,” tutur dia.

BACA JUGA  PKK Jateng Gaet Indofood Beri Literasi Cegah Malnutrisi pada Anak

Begitu listrik masuk sawah dilaksanakan PLN, petani Kliwonan Sukamdi secepatnya membuat sumur dalam dengan kedalaman sampai 100 meter dengan mudah, dan biaya irit. Program ini jiga memudahkan petani mengelola padi selama 3 musim, dari sebelumnya yang hanya dua musim.

Pada musim tanam MT II ini luas lahan sawah dengan tabaman padi mencapai 39 ribu hektar. Jika tiap hektar nantinya bisa dipanen rata rata 6 ton per hektar, tentu akan membuahkan hasil luar biasa.

Wabup Suroto pun serta merta meminta PLN agar memprioritaskan permohon petani dari utara Bengawan Solo yang lahannya mayoritas sawah tadah hujan. Jumlah sawah tadah hujan di Sragen ada 14.150 hektare.

” Ya bentuk sumbangsih petani di Sragen dalam menguatkan ketahanan pangan dan swasembada di Jateng, listrik masuk sawah ini sangat menyemangati,” pungkas politisi PKB ini. (WID/L-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Sidang Investasi Bodong Hadirkan Saksi Korban Pasutri

SIDANG kasus investasi bodong senilai Rp3,4 miliar dengan tergugat 1 Robiyatun dan tergugat 2 Edo Adrian Wijaya kembali digelar di Pengadilan Negeri Surabaya, Rabu (5/2). Sidang kali ini menghadirkan pasangan…

Produk UMKM Jateng Pikat Pengunjung di Inacraft 2025

PRODUK UMKM unggulan dari Jawa Tengah menjadi magnet dalam gelaran Inacraft 2025 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta. Sejumlah tokoh nasional bahkan rela mampir untuk melihat sajian olahan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Sidang Investasi Bodong Hadirkan Saksi Korban Pasutri

  • February 5, 2025
Sidang Investasi Bodong Hadirkan Saksi Korban Pasutri

Produk UMKM Jateng Pikat Pengunjung di Inacraft 2025

  • February 5, 2025
Produk UMKM Jateng Pikat Pengunjung di Inacraft 2025

Anne Ratna Mustika Penuhi Panggilan Kejari Purwakarta

  • February 5, 2025
Anne Ratna Mustika Penuhi Panggilan Kejari Purwakarta

Jateng dan DIY Dapat Tambahan Alokasi Elpiji 3 Kg

  • February 5, 2025
Jateng dan DIY Dapat Tambahan Alokasi Elpiji 3 Kg

AI Bisa Menstimulus Industri Pers dan Perguruan Tinggi

  • February 5, 2025
AI Bisa Menstimulus Industri Pers dan Perguruan Tinggi

Disperindag Pekanbaru Usul Dibuat Pangkalan Elpiji Khusus UMKM

  • February 5, 2025
Disperindag Pekanbaru Usul Dibuat Pangkalan Elpiji Khusus UMKM