PARTAI Golkar mulai menjajaki kemungkinan menunjuk Irjen Ahmad Lutfhi sebagai kandidat gubernur Jateng dalam Pilkada serentak 2024, setelah empat tokoh internal partai yang mendapatkan penugasan dari DPP belum menguat kesediaannya.
“Kami harus realistis, ketika empat tokoh internal memiliki banyak pertimbangan untuk menerima penugasan dari DPP untuk maju dalam Pilkada. Dan kami melihat ada alternatif dari eksternal yang cukup kuat popularitas dan memiliki kompetensi, untuk diusulkan ke DPP,” ungkap Sekretaris Partai Golkar Jateng, Juliyatmono dalam wawancara khusus kemarin.
Menurut dia, Lutfhi pantas menjadi tokoh eksternal yang patut dijajaki kemungkinanya diusung menjadi kandidat Partai Golkar dalam Pilkada Jateng 2024 dari eksternal. Banyak catatan positif jenderal bintang dua, di mata Partai Golkar Jateng.
“Selain populer dan memiliki kompetensi kuat sebagai seorang pemimpin, dia itu sangat njawani. Kami melihat dia tidak berjarak dengan masyarakat, dan sangat mengenal serra paham atas wilayah teritorial Jateng yang dia pegang,” imbuh dia.
Karena itu, lanjut Juliyatmono, jika dalam kacamata politik Lutfhi memiliki banyak kelebihan dan diperhitungkan, adalah pantas bagi Partai Golkar memajukannya sebagai bakal calon dalam Pilkada Jateng nanti.
Yang jelas selaku motor partai, ia mengaku sudah memberikan banyak masukan kepada DPD. Lebih dari itu Partai Golkar Jawa Tengah memiliki modal bagus untuk memiliki calon sendiri, karena hasil Pileg 2024, berhasil mendapatkan 17 kursi, atau naik 5 kursi dibanding Pileg 2019.
“Jadi saya memberikan masukan kepada DPD dan perlu dipertimbangkan, bahwa beliau cukup populer dan dekat dengan masyarakat, pantas untuk diusung,” tegas Juliyatmono
Pada bagian lain, disinggung tentang empat tokoh internal yang diberikan penugasan untuk bersiap menjadi kandidat dalam Pilkada Jateng, dia mengatakan, sejauh ini masih dalam konsolidasi untuk kepastian dan kesediaan mereka.
Keempat tokoh internal yang mendapatkan penugasan dari DPP Partai Golkar itu adalah
Ketua DPD Golkar Jateng, Panggah Susanto, Sekretaris DPD Golkar Jateng, Juliyatmono, Mantan Bupati Batang atau Ketua Harian DPD Golkar Jateng Wihaji, dan Bupati Kendal Dico M Ganinduto.
“Saya sebagai pernah menjadi bupati Karanganyar dua periode, dan kini menjadi caleg terpilih akan mengemban tugas di Parlemen Senayan,” kata Juliyatmono.
Sementara terkait Ketua DPD Golkar Jateng, Panggah Susanto, yang memiliki latar belakang teknokrat, dan lama karier sebagai pejabat eselon I di Kementerian Perindistrian, dinilai lebih pantas duduk di kabinet pemerintah mendatang.
“Beliau sendiri jika dipilih untuk masuk dalam kabinet siap. Sedang Wihaji selaku Ketua Harian Partai Golkar Jateng juga memiliki pertimbangan tersendiri. Demikian juga Mas Dico juga belum menyatakan kesanggupannya,” ujarnya.
Dan mengingat tahapan Pilkada serentak sudah semakin dekat, maka kesiapan Partai Golkar menyiapkan bakal calon akan dituntaskan usai Mahkamah Konstitusi mengumumkan hasil keputusan sengketa Pilpres pada 22 April.
Dia tegaskan, seluruh parpol kini menunggu hasil keputusan MK terkait gugatan Pilpres tersebut. ” Dinamika akan kencang usai keputusan MK. Terutama untuk upaya menentukan koalisi dan mengatur strategi, agar.bisa menang dalam Pilkada nanti,” tukas dia.
Partai Golkar, tegas dia, harus menentukan dengan siapa berkoalisi, apakah meneruskan bersama KIM ( Koalisi Indonesia Maju ) sebagaimana saat Pilpres lalu, atau berbeda. Namun yang paling penting adalah Partai Golkar di Jatenf harus mengusung calon dalam koalisi dalam Pilkada serentak.
Partai Golkar Jateng harus bisa memastikan bahwa bakal calon gubernur dari mereka harus sudah siap Juni mendatang. Kini mereka sudah siap dengan lembaga survei yabg ditunjuk untuk Pilkada, yakni LSI. (WID/M-01)