REAL Madrid sekali lagi membuktikan diri sebagai ‘raja Eropa’ sejati. Hal itu dibuktikan raksasa Spanyol itu dengan menyingkirkan Bayern Muenchen di semifinal Liga Champions, pada Kamis (9/5/2024) dini hari WIB.
Saat bermain di kandang sendiri, Santiago Bernabeu pada laga kedua semifinal Liga Champions, Los Blancos menang 2-1. Kedua gol Madrid dalam laga itu diborong oleh Joselu pada menit ke-88 dan 91. Sedangkan gol Die Roten disumbangkan Alphonso Davies pada menit ke-68.
Berkat kemenangan tersebut skuat besutan Carlo Ancelotti itu menang agregat 4-3. Selanjutnya mereka akan menghadapi wakil Jerman lainnya Borussia Dortmund di partai puncak di Stadion Wembley pada 2 Juni dini hari WIB.
Namun terlepas dari itu, bagi Madrid pencapaian ini sudah luar biasa. Pasalnya itu menjadi final Liga Champions yang ke-18 bagi Real Madrid sepanjang sejarah. Bukan itu saja, mereka juga masih berpeluang membuat sejarah lain yakni gelar Liga Champions yang ke-15, atau yang paling banyak ketimbang klub Eropa manapun.
“Tentu saja kami sangat bersyukur dengan kesuksesan ini. Para pemain sudah bekerja keras dalam laga itu,” ujar Ancelotii selepas laga.
“Saya pikir ini adalah skuat terbaik yang pernah saya latih dalam karier saya,” lanjut arsitek asal Italia itu yang sudah enam kali merasakan final Liga champions dengan klub yang berbeda.
Menurut Don Carlo, kunci kemenangan timnya adalah mental. “Kami memiliki kekuatan untuk bangkit ketika mereka mencetak gol. Bersama para suporter, kami bisa melakukan hal yang tidak mungkin.”
Di sisi lain, arsitek Muenchen, Thomas Tuchel tidak bisa menutupi kekecewaannya dengan kekalahan itu, Namun ia menyebut timnya sudah mengerahkan segala daya dan upaya.
“Setiap kekalahan pastilah menyakitkan. Mungkin perlu waktu untuk pulih karena kami masih sulit menerima kelahan itu. Tapi ini bagian dari kenyataan. Tidak ada penyesalan,” katanya. (*)