CALON Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) mengajak para Bu Nyai dan Nawaning (sebutan wanita muslimat NU), untuk melanjutkan “Yasinan” .
Yasinan sudah dilakukan saat Gus Yasin menjadi wakil gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023.
Yasinan yang dimaksud bukan sekadar membaca zikir Yasin dan tahlil.
Tetapi keterlibatan Bu Nyai dan Nawaning se-Jawa Tengah dengan Gus Yasin dalam membangun ekonomi dan pendidikan pesantren.
“Monggo kita lajengaken (lanjutkan) Yasinan yang sudah kita lakukan kemarin supaya Jawa Tengah menjadi luthfi (baik),”kata suami Ning Nawal Nur Arofah itu.
Dengan keterlibatan para Bu Nyai dan Nawaning, Gus Yasin optimistis program-program Pemprov Jateng akan berhasil dilaksanakan. Termasuk program unggulan Pesantren Obah.
Para ibu Nyai dan Nawaning menurut Gus Yasin harus ikut garda terdepan dalam kemajuan pesantren. Karena kalau Bu Nyai bersatu Jateng akan maju.
Menurutnya perempuan adala tiang agama. Perempuan sangat menentukan nasib Jawa Tengah yang nasionalis, agamis dan religius.
“Kalau Jawa Tengah ingin dipimpin nasionalis-religius, perempuan harus terjun bersama Pak Luthfi-Gus Yasin,” ajaknya.
Ke depan perempuan harus ikut mengurusi pendidikan agama, manajemen pesantren, sekolah madin, beasiswa santri dan penyetaraan lulusan pesantren. Guru-guru TK guru madrasah diniyah harus jadi prioritas.
“Guru TK harus kita perhatikan jangan di anak tirikan. Sebab kalau tidak ada TK, tidak ada profesor,” jelasnya.
Yasinan untuk Guru Madrasah
Merespons harapan para Bu Nyai dan Nawaning soal program insentif guru madin diteruskan dan nominal ditambah, Gus Yasin mengamini.
Ia juga sepakat adanya sertifikasi guru madrasah yang tidak disertai bukti administrasi yang seabrek.
Paslon Luthfi-Yasin juga melanjutkan program Desa Melek Digital. Melalu layanan digital warga desa bisa melihat transparansi pengelolaan dana desa.
“Bu Nyai dan Nawaning ini yang ditunggu tunggu adalah kegiatan pesantren obah. Yang didalamnya ada kesejahteraan guru agama,’ ujarnya.
Ditambah beasiswa santri dan insentif guru. “Jangan khawatir, Perda Pesantren sudah ada, tinggal buat Pergubnya. Nanti dilantik langsung gedok Pergub,”kata Gus Yasin.
Produk pesanten obah, salah satunya, santri setelah lulus tidak harus jadi kyai. Tetapi juga bekerja dengan bekal pelatihan kerja. Santri bekerja tetap sambil berdakwah.
“Dadi karyawan tidak telat sholate, yo kerjo yo dakwah. Ini program yang akan kami kami hadiahkan kepada poro bu Nyai,” urainya.
Ia minta agar Bu Nyai dan Nawangin obahkan para jamaah untuk menangkan Ahmad Luthfi-Yasin supaya manfaat untuk Jawa Tengah. (Htm/S-01)