KONTINGEN Jawa Tengah masih terlalu kuat di nomor-nomor yang dipertandingkan pada cabang olahraga (cabor) atletik hingga hari keempat, Kamis (10/10), dibandingkan 34 kontingen peserta lain.
Hal ini bisa dilihat dari raihan medali cabor atletik yang mampu menggondol 31 emas.
Raihan itu hanya menyisakan 8 emas lagi dari total target yang dibebankan NPCI Jawa Tengah sebanyak 39 emas.
“Saya yakin anak anak bisa meraih target,” ungkap Pelatih Kepala Cabor Atletik Jateng, Agus Widayat dari pinggir lintasan lari Stadion Sriwedari.
Secara keseluruhan hingga hari keempat pukul 16.45, kontingen Jawa Tengah yang memburu juara Peparnas edisi Solo sudah meraih 250 medali. Terdiri dari 101 emas, 76 perak dan 73 medali perunggu.
Sementara kontingen Jawa Barat yang menjadi pesaing terdekat Jateng, sudah mendapatkan 220 medali, dengan rincian 75 emas, 70 perak, dan 75 perunggu.
“Hingga hari keempat, siapa yang bakal juara masih belum bisa ditentukan, meski Jateng meninggalkan Jabar cukup jauh,” ungkap Sekretaris PB Peparnas XVII, Rima Ferdianto kepada Mimbar Nusantara, Kamis (10/10).
Sebab dari total medali yang disediakan sebanyak 561, masih ada 130 medali emas yang diperebutkan.
Peluang Jabar sebagai pesaing terdekat kontingen Jawa Tengah menurutnya masih ada. Dan bisa mengejar jika melihat peta kekuatan cabor dan nomor yang diikuti mereka.
Dominasi Cabor Atletik
Pantauan Mimbar Nusantara, dari seluruh cabor yang diikuti di ajang multi event olahraga disabilitas tingkat nasional ini, Jateng memiliki skuad para atletik yang kuat.
Bahkan cabor ini menjadi penyumbang medali terbanyak dengan perolehan 31 emas, 24 perak, dan 14 perunggu.
Dominasi atlet para atletik inilah yang menyokong kekuatan Jawa Tengah, seiring munculnya ‘bayi ajaib’, yakni Maria Magdalena Vitasari.
Ia menjadi debutan di tiga nomor lari dan mendapat emas di Peparnas Solo.
Tiga medali emas,diraih pelari berusia 15 tahun ini dari nomor lari 100 meter putri, 200 meter putri, dan 400 meter putri dalam klasifikasi T37-38.
Vitasari pun sangat terkejut dengan hasil gemilang yang diperoleh di ajang Peparnas edisi Solo ini.
“Saya tidak menyangka bisa mendapatkan tiga medali emas. Saya menjalani persiapan Peparnas XVII selama enam bulan,” ungkap pelajar SLB YPAC Solo ini
“Itu pun saya sempat cedera karena latihannya sangat keras,” lanjutnya.
Perjalanan prestasi Vitasari mengukir emas di tiga nomor klasifikasi T37-38 dilalui secara berjenjang.
Meski debut di Peparnas Solo, Vitasari memiliki progres juara sejak mengikuti kejuaraan provinsi yang digelar National Paralympic Committee Indonesia Jawa Tengah 2022.
Saat Pekan Paralimpiade Pelajar Daerah (Pepaperda) 2023 di Solo, Vitasari juga nenperoleh emas.
Lalu di tahun sama, ia menggondol tiga emas di Pekan Paralimpiade Provinsi (Peparprov) Jawa Tengah 2023.
Serta satu emas pada Pekan Paralimpiade Pelajar Nasional (Peparpenas) 2023 di Palembang.
Pelari kelahiran Januari 2009 ini mempersembahkan emas pertama untuk keluarga, Emas kedua untuk teman-temannya dan emas ketiga untuk diri sendiri.
Perjalanan on The Track
Pelatih Kepala Para Atletik Kontingen Jawa Tengah, Agus Widayat mengatakan perjalanan anak anak asuhnya masih on the track.
NPC Indonesia Jawa Tengah memberikan target 39 emas, sehingga masih tersisa 8 emas lagi.
“Target ambisius ini sudah dirancang dengan perhitungan yang matang. Apalagi kita berstatus tuan rumah Peparnas XVII,” kata Agus Widayat.
“Sehinggan dengan kekuatan 82 atlet, 26 pelatih, asisten pelatih, dan ofisial, yakin bisa memenuhi target,” tegas coach Agus dengan penuh optimistis. (WID/S-01)