PUSAT Studi Agama dan Demokrasi menggelar Diskusi Online #1 yang membahas kepemilikan akun Fufufafa. Untuk memperkuat sinyalemen kepemilikan akun tersebut, tambang data dilakukan oleh Drone Emprit dengan masa waktu 29 Agustus – 18 September 2024 dari berbagai platform media sosial.
Peneliti Pusat Studi Agama dan Demokrasi Universitas Islam Indonesia Desmalinda, pada Jumat (20/9) di kampus UII menjelaskan hasil tambang data merangkum fluktuasi percakapan yang intensif, masif, dan cenderung meningkat.
Karakter percakapan ini dinilai cukup unik karena berbeda dari percakapan pada isu politik serupa yang cenderung lesu di satu pekan setelah isu bergulir. Hal ini juga berkaitan dengan karakter netizen Indonesia yang polanya cenderung cepat melupakan sebuah isu ketika muncul isu yang baru lagi.
Temuan lainnya adalah topik percakapan dan reaksi netizen di setiap media sosial berbeda.
Terungkap pula akun Fufufafa mengandung unsur tindakan yang menjadikan perempuan sebagai objek dalam berbagai postingannya, hal ini merupakan bentuk seksisme.
Objektivikasi ini mencerminkan relasi kuasa patriarki yang merugikan, di mana perempuan diperlakukan sebagai obyek yang dapat dieksploitasi dan direndahkan. Kebencian yang ditujukan kepada perempuan dalam konten-konten tersebut sangat kentara dan harus ditanggapi dengan serius. (AGT/N-01)