BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan adanya gempa megathrust yang akan mengguncang Indonesia.
Tinggal tunggu waktu pelepasan energi besar yang memicu tsunami itu.
“Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata ‘tinggal menunggu waktu’, karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar,” jelas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono Daryono dalam keterangannya, Selasa (13/8/).
Dari hasil penelitian para ahli geologi dan kegempaan di Indonesia, ada dua gempa megathrust yang akan terjadi di Indonesia.
Yaitu Megatrhust Selat Sunda M 8,7 dan Megathrust Mentawai-Siberut M 8,9. Dua megathrust ini sudah lama tidak melepaskan energi.
Megathrust adalah bagian dangkal suatu lajur pada zona subduksi yang mempunyai sudut tukik yang landai.
Adanya megathrust karena daerah pertemuan antar lempeng tektonik Bumi berpotensi memicu gempa besar dan tsunami.
Para pakar memperkirakan megathrust bisa pecah secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun. Gempa bumi megathrust berasal dari zona megathrust.
Zona megathrust adalah istilah untuk jalur subduksi lempeng bumi sangat panjang tapi relatif dangkal.
Gempa digambarkan dengan menumpuknya lempeng bumi. Kemudian lempeng di bawah mendorong lempeng di atasnya.
Ada tiga zona megathrust di Indonesia yang termasuk dalam zona subduksi aktif. Yaitu subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
Subduksi Banda, subduksi Lempeng Laut Maluku, subduksi Sulawesi, subduksi Lempeng Laut Filipina, dan subduksi Utara Papua.
Ada juga tiga segmentasi megathrust di Samudra Hindia selatan Jawa. Segmentasi megathrust tersebut, yaitu segmen Jawa Timur, segmen Jawa Tengah-Jawa Barat, dan segmen Banten-Selat Sunda.
Ketiga segmen megathrust ini memiliki magnitudo tertarget M 8.7. (*/S-01)