KLHK Selidiki Pencemaran Parasetamol di DAS Citarum

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan menelusuri daerah aliran sungai (DAS) Citarum yang tercemar parasetamol  dan amoxilin.

Pencemaran DAS Citarum ini terungkap dari hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dari hasil penelitian disebutkan hulu DAS Citarum tercemar parasetamol dan amoxilin dengan kadar kecil.

“Sebetulnya penemuan itu masih kecil sekali, istilahnya nano, tapi itu jadi new emergency pollution. Memang di beberapa negara, belum ada baku,mutunya, tapi tetap juga harus jadi konsen,” kata Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Sigit Reliantoro usai meresmikan Ekoriparian Leuwi Universitas Padjadjaran Jatinangor, Sumedang, Selasa (9/7).

“Kita kerjakan sekarang siapkan sciencetific evidence, kira-kira dampak terhadap lingkungan, terhadap biota dan manusia sehingga bisa batasi,” lanjutnya.

BACA JUGA  KLKH Segel 10 Ha Lahan Hutan di Karya Indah yang Terbakar

Ia menduga adanya pencemaaran bahan obat ini mungkin budaya masyarakat memakai obat dengan jumlah berlebihan kemudian membuang obat-obatan kadaluwarsa di sungai.

“Kalau dilihat dari IPAL-nya, kita sedang mempelajari bagaimana mengintegrasikan parameter itu, sebagai parameter yang harus diatur dan diawasi,” kata Sigit.

Sebelumnya, Peneliti Kelompok Riset Ekotoksikologi Perairan Darat, Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, Rosetyati Retno Utami mengatakan penelitian dilakukan dengan penghitungan banyak aspek.

Mulai dari konsentrasi bahan aktif obat yang diminum, frekuensi obat, jumlah obat yang dikonsumsi, dan berapa lama masa sakit responden dalam setahun.

“Hasilnya untuk bahan kimia aktif ternyata parasetamol dan amoxilin menjadi APIs dengan penggunaan paling besar di DAS Citarum Hulu,” bebernya.

BACA JUGA  BMKG Tuntaskan Operasi Modifikasi Cuaca Karhutla di Riau

Menurut Rosetyati, penggunaan antibiotik di DAS Citarum Hulu ternyata relatif besar. Penggunaan parasetamol di posisi tertinggi dengan jumlah 460 ton per tahun dan amoxilin 335 ton per tahun.

Sumber-sumber kontaminasi bahan aktif obat yang mungkin masuk ke dalam Sungai Citarum bisa teridentifikasi dari banyak hal. Antara lain pakan ternak, limbah industri, limbah obat rumah sakit dan rumah tangga dan industri. (Rav/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Festival Lampion Waisak 2025 Jadi Pesan Damai untuk Dunia

SEBANYAK 2.569 lampion mengangkasa di langit Borobudur, saat puncak peringatan Hari Waisak 2569 BE/2025 di lapangan Marga Utama, Kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Rabu (13/5) malam. Lampion-lampion itu diterbangkan oleh…

Eddie Nalapraya Bapak Pencak Silat Dunia Wafat

EDDIE Nalapraya atau nama lengkapnya Eddie Mardjoeki Nalapraya tokoh Betawi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1984-1987 wafat hari ini, Selasa (13/5). Eddie lahir di Jakarta, 6 Juni 1931 dam…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

PN Sleman Akui Terima Pengajuan Gugatan Soal Ijazah Jokowi

  • May 14, 2025
PN Sleman Akui Terima Pengajuan Gugatan Soal Ijazah Jokowi

Ancelotti Bersiap dengan Petualangan Barunya Bersama Brasil

  • May 14, 2025
Ancelotti Bersiap dengan Petualangan Barunya Bersama Brasil

Sevilla Sukses Menjauh dari Zona Degradasi

  • May 14, 2025
Sevilla Sukses Menjauh dari Zona Degradasi

Festival Lampion Waisak 2025 Jadi Pesan Damai untuk Dunia

  • May 14, 2025
Festival Lampion Waisak 2025 Jadi Pesan Damai untuk Dunia