
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mulai memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan akurasi prediksi musim hujan. Terobosan ini diperkenalkan dalam Rapat Nasional Prediksi Musim Hujan 2025/2026 yang berlangsung di Yogyakarta, 25–29 Agustus 2025.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, teknologi AI sudah digunakan secara operasional dalam Climate Outlook 2025. “Di tengah tantangan perubahan iklim global yang semakin sulit diproyeksikan, inovasi ini memastikan informasi BMKG tetap andal dan berguna bagi masyarakat,” ujarnya, Kamis (28/8).
Dengan dukungan AI, prediksi curah hujan dapat disusun lebih cepat, detail, dan presisi hingga tingkat kabupaten. Informasi ini diharapkan memberi manfaat besar bagi sektor pertanian, energi, kesehatan, infrastruktur, serta penanggulangan bencana yang sangat bergantung pada kondisi iklim.
Rapat nasional yang dihadiri perwakilan 34 provinsi, lima Balai Besar MKG, serta puluhan stasiun klimatologi, meteorologi, dan geofisika itu juga membahas dinamika iklim terkini. Tahun ini, fenomena El Niño–Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) berada pada kondisi netral, sehingga arah musim hujan lebih sulit diprediksi.
“Pengetahuan tentang ENSO dan IOD saja tidak cukup. Tahun ini, kemarau ditandai banjir di Jabodetabek pada Juli, sementara di Sumatera dan Kalimantan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Faktor regional dan anomali lokal harus diantisipasi dengan pendekatan baru, termasuk melalui AI,” kata Dwikorita.
AI dan prediksi musim hujan
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menambahkan bahwa karakter laut di wilayah tropis Indonesia bisa menjadi sinyal untuk memprediksi pola hujan. Namun, ia menekankan pentingnya komunikasi kepada pengguna.
“Yang terpenting adalah bagaimana menyampaikan tingkat kepastian maupun ketidakpastian. Informasi ini harus menjadi dasar perencanaan dan pengambilan keputusan, daripada masyarakat tidak punya pegangan sama sekali,” ujarnya.
Selain menyusun prediksi musim hujan 2025/2026, forum ini juga diharapkan menghasilkan rekomendasi adaptasi dan mitigasi lintas sektor. BMKG menegaskan pentingnya kolaborasi dengan kementerian dan lembaga agar informasi iklim benar-benar dimanfaatkan dalam pembangunan, pengelolaan pangan dan energi, serta kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.
Hasil prediksi resmi musim hujan akan diumumkan awal September dan disosialisasikan lebih lanjut dalam National Climate User Forum bersama para pemangku kepentingan. (*/S-01)







