RAJA Spanyol Felipe dan Ratu Letizia saat meninjau banjir bandang di Valencia, Spanyol dilempari telur dan lumpur oleh penduduk setempat, Senin (3/11) waktu setempat.
Warga marah dan meneriaki sang raja dengan sebutan murderer atau pembunuh. Banjir besar melanda Valencia ini menyebabkan 200 orang meninggal dunia.
Raja Felipe ditemani Perdana Menteri Pedro Sanchez dan gubernur regional Carlos Mazon mengunjungi Paiporta, wilayah terkena dampak banjir paling parah,di luar kota Valencia.
Penduduk setempat marah dan menuduh pigak berwenang lemah dan terlambat dalam menangani bencana itu.
Massa mulai melontarkan hinaan kepada raja, gubernur Mazon dan PM Sanchez setelah ketiganya usai berfoto di lokasi banjir. Petugas keamanan mulai melindungi Felipe dengan membuka payung hitam.
Massa berkerumun terus maju mendekati raja Spanyol itu. Mazon dan Sanchez segera meninggalkan lokasi. Sementara Raja Felipe bersikeras tetap di lokasi banjir untuk mendengarkan keluhann rakyatnya yang sedang marah dan frustrasi.
Kantor Perdana Menteri Sanchez mengatakan menghilangnya Sanchez karena sang perdana menteri telah diamankan dan mengikuti protokol keamanan.
Sedangkan Gubernur Mazon dalam X memahami kemarahan warga akibat banjir besar dan memuji perilaku teladan sang raja.
Dilaporkan 214 orang dipastikan meninggal akibat banjir dan kemungkinan jumlah korban akan bertambah.
Di antara korban meninggal adalah seorang perempuan lanjut usia berumur 70 tahun yang mayatnya ditemukan lebih dari 12 km dari rumahnya. Tampaknya korban terseret banjir cukup jauh.
Banjir di Valencia dan masalah politik
Terjadinya banjir di Spanyol ini terburuk dalam penanganan dan antisipasi. Badan Cuaca Spanyol sudah memberikan peringatan dini banjir melalui kiriman SMS, Rabu (30/10).
Banjir bandang di wilayah tepi lautan Meddiiterania itu langsung menyapu banyak mobil yang sedang melintas di jalan.
PM Sanchez memerintahan tambahan 5.000 tentara untuk membantu menangani banjir di Valencia.
Namun ada hambatan di lapangan terutama pengucuran dana dan sumber daya darurat harus seizin pemerintah daerah.
Masalahnya adalah politik. PM Sanchez dan Gubernur Mazon berasal dari partai berbeda.
Dalam sistem politik di Spanyol tidak dapat mengeluarkan dana dann sumber daya darurat tanpa izin dari pemerintah daerah.
Bantuan baru dikucurkan Sabtu (2/11) setelah empat hari terjadinya banjir bandang di saat kerusakan dan korban jiwa terus bertambah.
Bada Cuaca Spanyol (AEMET) terus memperbarui informasi cuaca. Cuaca buruk dengan intensitas hujan masih tinggi terjadi hingga Minggu (3/11). Dan hari ini, Senin (4/11) peringatan hujan di pesisir Valencia telah berakhir dan menjadi warna oranye dan kuning.
Sedangkan peringatan badai berlaku di sebagian wilayah Castellón dan Tarragona. (*/S-01)