TITIK panas atau hotspot indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus terpantau di wilayah Sumatra.
Pantauan terakhir satelit mendeteksi sebanyak 115 titik panas membara di Sumatra dengan jumlah terbanyak di Provinsi Riau.
Forecaster on Duty Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Elisa Josepha, Rabu (7/8), mengatakan sebanyak 115 titik karhutla di Sumatra tersebar di tujuh provinsi.
Yaitu Riau 40 titik, Bangka Belitung 23 titik, Sumatra Selatan 20 titik, Jambi 18 titik, Lampung 8 titik, Kepulauan Riau 4 titik, dan Bengkulu sebanyak 2 titik panas.
“Total terdapat sebanyak 115 hotspot di Sumatra,” ujarnya,
Sebanyak 38 hotspot terpantau di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Kemudian Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 2 hotspot. Total 40 titik.
Operasi Pemadaman Titik Panas
Upaya antisipasi karhutla berupa pemadaman melalui jalur darat, dan water bombing melalui udara. Serta operasi modifikasi cuaca (OMC) telah dilakukan di Riau.
OMC berlangsung dari 20 Juli hingga 1 Agustus 2024 dengan menggunakan 12 ton garam semai dan berhasil menurunkan hujan di Riau.
Supervisi OMC Provinsi Riau dari BMKG Fikri Nur Muhammad kepada Mimbar Nusantara mengatakan apabila eskalasi hotspot karhutla kembali meningkat, maka kemungkinan OMC akan diberlakukan.
OMC akan dilakukan pertengahan atau akhir Agustus ini. “Jika eskalasi hotspot meningkat dapat dilakukan kegiatan operasi kembali,” tegas Fikri. (RUD/S-01)