LEBIH dari 10 hektare (Ha) lahan Hutan Produksi Konversi (HPK) di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabjpaten Kampar, Riau, terbakar selama enam hari terakhir. Kebakaran lahan yang diduga untuk pembukaan kebun kelapa sawit itu saat ini sudah disegel dan dilakukan penyelidikan oleh Gakkum KLHK.
“Ini kebakaran terbesar selama empat tahun terakhir di Karya Indah. Sudah selama enam hari kami melakukan pemadaman. Saat ini api sudah padam, namun masih harus dilakukan pendinginan selama 3 atau 4 hari ke depan karena tanah gambut berkedalaman 2 sampai 3 meter,” tegas Komandan Manggala Agni Daops Pekanbaru Chaerul Parsaulian Ginting, Kamis (1/8).
Ia menjelaskan, saat ini tim Gakkum KLHK telah melakukan penyegalan pada lahan yang terbakar. Penyegelan dilakukan sebagai tanda dimulainya penyelidikan atas dugaan unsur kesengajaan dalam pembukaan lahan HPK untuk perkebunan kelapa sawit.
“Karena ini status lahan HPK maka Gakkum KLHK yang turun melakukan penyelidikan,” ujar Chaerul.
Banyak kanal kering
Ia mengungkapkan, saat awal melakukan pemadaman terdapat sejumlah kendala. Di antaranya kondisi banyak kanal yang kering. Akibatnya kebakaran cepat kali membesar. Selain itu angin cukup kencang sehingga penjalaran api cepat menjalar.
“Tapi saat ini asapnya sudah jauh berkurang karena dibantu hujan kemarin, dari pagi sampai siang,” imbuhnya.
Ia menambahkan, selain melakukan pemadaman di Karya Indah, tim manggala agni juga melakukan pemadaman di lolasi Desa Pangkalan Baru, Kecamafan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Kondisi karhutla di lokasi itu sudah terkendali dan diperkirakan tuntas pada aore ini.
“Untuk lokasi Pangkalan Baru laporan dari lapangan tuntas sore ini. Untuk lokasi Karya Indah akan dibantu oleh water bombing helikopter. Mudah-mudahan tuntas 3 atau 4 hari ke depan,” ujarnya. (Rud/N-01)