KONDISI Pelabuhan Sampalan Kecamatan Nusa Penida, Provinsi Bali kini sangat memprihatinkan. Padahal pelabuhan yang digarap oleh PT Maha Karya Sumber Abadi Sidoarjo tersebut baru beroperasi hampir tiga tahun.
Tidak tanggung-tanggung, anggaran yang digelontorkan juga sangat fantastis yakni Rp96,5 miliar. Namun baru dua tahun lebih beroperasi, fisik bangunan kondisinya sangat memprihatinkan.
Pelabuhan berlokasi di Desa Batununggul Nusa Penida Klungkung Bali ini terjadi kerusakan disana-sini.
“Kami sudah lama mendapatkan informasi ini. Kualitas fisik bangunan tidak sesuai. Belum lagi saat ini sudah terjadi banyak kerusakan. Dan harus membutuhkan banyak biaya perbaikan,” ujar seorang warga yang sehari-hari berjualan di seputaran Pelabuhan Sampalan.
Pantauan langsung di Pelabuhan Sampalan menunjukkan, kolam alur putaran kapal yang sempit sehingga kapal besar tidak bisa bermanuver.
Kondisi break water di beberapa sisi yang sudah tergerus abrasi baik di sisi selatan maupun utara.
Bahkan beberapa titik di sisi luar break water yang sudah tergerus abrasi dan tertimbun pasir.
Pasir laut dari bagian belakang sisi kiri pelabuhan mulai menutupi break water penahan kolam berlabuh.
Warga setempat menilai kolam pelabuhan sempit, terutama cela masuk dari laut lepas menuju area parkir kapal.
Sehingga kapal fast boat berukuran besar dari Sanur dan Gili Terawangan tak bisa masuk. Fast boat ini tak bisa bermanuver jika masuk ke kolam pelabuhan. Hanya fast boat kecil yang masuk.
Kondisi ini termasuk faktor penyebab pelabuhan tak ramai. Hanya momen tertentu saja terlihat ramai.
Pelabuhan dibenahi
Kepala Pelabuhan Sampalan Robert Taufan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon menjelaskan umpukan pasir di sisi luar break water adalah hal yang natural.
melalui telpon selulernya sudah menjelaskan banyak hal. Menurutnya, terkait dengan tumpukan pasir di sisi luar break water adalah hal yang natural.
“Memang break water yang menahan pasir agar tidak masuk ke kolam alur kapal. Makanya pasirnya akan terus timbun dan itu bisa diatasi,” ujarnya.
Robert menambahkan susunan break water yang sudah tergerus abrasi lantaran tahun ini ada pengerjaan pembentukan karang. Banyak batu terlepas dan hal itu bukan hal luar biasa dan tidak mengganggu proses manuver kapal keluar masuk.
Mengenai kondisi bagian dalam gedung, ia menjelaskan bahwa masa perawatan dari pemenang lelang atau PT Maha Karya Sumber Abadi Sidoarjo sudah selesai.
“Tahun ini akan kita benahi semua. Makanya informasi dan pengamatan teman media akan kami cek, dan akan kami laporkan ke pimpinan, untuk dibenahi,” pungkasnya. (Aci/S-01)