
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto bertolak ke Sibolga, Sumatra Utara, Kamis (27/11), untuk meninjau penanganan darurat di wilayah yang dilanda banjir, banjir bandang, dan longsor.
Suharyanto mengatakan pemerintah pusat mengerahkan dua pesawat guna mempercepat penanganan, yakni helikopter airbus berkapasitas besar untuk mendukung evakuasi dan mobilitas logistik, serta pesawat fixed-wing jenis caravan untuk operasi modifikasi cuaca (OMC).
“Saya akan menggeser satu helikopter airbus untuk membantu evakuasi dan satu pesawat caravan untuk operasi modifikasi cuaca,” ujarnya, Rabu (26/11).
Ia menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bentuk kehadiran pemerintah pusat dalam mendampingi pemerintah daerah, sekaligus memastikan keselamatan warga terdampak.
“Saya diperintah langsung oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretaris Kabinet. Perkembangan di lapangan akan terus kami laporkan. Presiden selalu memonitor keselamatan masyarakat,” kata Suharyanto.
Cuaca ekstrem sejak Senin (24/11) hingga Selasa (25/11) menyebabkan empat kabupaten di Sumatra Utara, yaitu Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan mengalami banjir, banjir bandang, dan longsor. Hingga saat ini, delapan orang dilaporkan meninggal dunia dan sekitar 2.800 warga mengungsi. (*/S-01)







