
KABAR gembira untuk Pemkot Solo. Pasalnya mereka akhirnya mendapatkan tanah untuk pembuatan kolam retensi, guna mencegah banjir yang sering menimpa Kampung Sambirejo, Banjarsari, sejak proyek Underpass Joglo, Solo diresmikan akhir tahun lalu.
Walikota Solo Respati Ardi mengaku lega karena bisa segera memberikan solusi bagi warga kampung Sambirejo, yang terdampak proyek Underpass Joglo.
Keberhasilan mendapatkan lahan untuk calon kolam retensi itu, diumumkan Respati seusai menggelar rapat dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Balai Perkeretaapian, Kodam IV/Diponegoro, Direktorat Bina Teknik Sumber Daya Air (BINTEK SDA), dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, pada Senin (7/4/2025) petang.
Menurut walikota, koordinasi penanganan banjir di Underpass Joglo dan perkampungan sekitar wilayah Joglo, Banjarsari menunjukkan solusi yang baik. Hal ini mengacu hasil peninjauan banjir di Sambirejo beberapa hari lalu, tatkala usulan pembuatan saluran drainase tambahan, diperkirakan tidak akan berhasil membendung banjir.
Lahan TNI
Solusi terbaik adalah membuat kolam retensi. Hasilnya, lahan milik TNI yang berada di sekitar lokasi terdampak boleh dipergunakan, setelah Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi bersedia memberikan izin untuk aset TNI dibangun kolam retensi
“Panglima TNI telah menyetujui, dan Insya Allah setelah libur Lebaran ini tinggal bersurat administrasinya, ya,” kata Aslog (Asisten Logistik) Kasdam IV/Diponegoro, Kolonel Czi Zulhadrie S. Mara.
Seiring persetujuan Pangdam Diponegoro, Detail Engineering Design (DED) atau yang biasa disebut sebagai panduan lengkap dan terperinci bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi terus dimatangkan.
“Pelaksanaan pekerjaan kolam retensi dan saluran drainase lainnya diperkirakan terlaksana awal Mei 2025 yang akan dikawal BBWSBS dan Balai Teknik Sungai. Kita harap ini sesuai timeline,” timpal Respati.
Normalisasi saluran existing
Bersamaan rencana pembuatan kolam retensi, juga akan dilakukan normalisasi saluran existing sisi barat Jalan Kolonel Sugiono sekira 400 meter. Sedangkan normalisasi saluran existing sisi timur Jalan Kolonel Sugiono sekira 500 m dan turut dilakukan normalisasi saluran existing di Jalan Kerinci.
Normalisasi dan pembuatan parapet di Kali Nayu juga akan memberikan dampak positif. Alokasi anggarannya bahkan diperkirakan turun pada Juni 2025, bersamaan kontrak, sehingga siap eksekusi.
Respati menegaskan, dirinya akan segera mengecek lokasi pembangunan kolam retensi yang dijanjikan Pangdam Diponegoro.
“Rabu besok jam 11 akan cek lokasi kolam retensi didampingi Aslog Kodam IV, mohon doanya, semuanya lancar. Kita terus cari solusi cepat untuk ke depannya,” pungkas dia. (WID/N-01)