
HUJAN deras yang mengguyur Kabupaten Bandung sejak Jumat (7/3) menyebabkan banjir di Kecamatan Dayeuhkolot.
Ada tiga desa terdampak, yaitu Desa Dayeuhkolot, Desa Citereup, dan Desa Cangkuang Wetan.
Sebanyak 195 kepala keluarga (KK) atau 486 jiwa terdampak dan mengungsi ke berbagai lokasi, termasuk masjid dan balai RW setempat.
Genangan air masih berkisar antara 30 cm hingga 170 cm, membuat banyak rumah tidak bisa ditempati.
Sementara hujan dengan intensitas sedang masih turun hingga Sabtu sore (8/3). Tidak ada korban jiwa, kerugian material masih dalam proses pendataan.
Sebagai respons cepat, Kementerian Sosial RI melalui Sentra Wyata Guna Bandung, Sentra Abiyoso Cimahi, dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat telah melakukan asesmen.
Dan mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman, mendirikan tenda pengungsian, serta menyalurkan bantuan logistik.
Bantuan tahap pertama yang telah dikirimkan mencakup 1.000 paket makanan siap saji, 400 paket makanan anak.
Kemudian 100 paket family kit, 60 paket kidsware, 52 paket sandang anak, 100 lembar selimut, 100 lembar kasur, dan 50 lembar tenda gulung dari Sentra Wyata Guna Bandung.
Dan 700 paket makanan siap saji, 120 paket makanan anak, 159 paket family kit, 123 paket kidsware, 30 lembar selimut, serta 42 lembar tenda gulung dari Sentra Abiyoso Cimahi.
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat juga telah mendistribusikan 500 paket makanan siap saji.
Banjir di Daeyuhkolot waga mengungsi
Sementara bantuan dari APBD I Dinas Sosial Jawa Barat meliputi mie instan, air mineral, sarden, kornet, diapers anak, pakaian, sarung, mukena, serta perlengkapan dapur dan foodware.
Total nilai bantuan yang telah disalurkan mencapai Rp497.248.150.
Hingga saat ini, warga masih bertahan di pengungsian karena kondisi rumah yang belum memungkinkan untuk ditinggali.
Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Masryani Mansyur menyatakan pemerintah akan selalu hadir dalam setiap situasi darurat.
“Kami mengutamakan keselamatan warga dan memastikan mereka mendapatkan kebutuhan dasar, termasuk tempat tinggal sementara,” kata Masryani dalam keterangan tertulis, Minggu (9/3).
Kementerian Sosial akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bantuan tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran. (*/S-01)