PEMERINTAH Kabupaten Sleman meluncurkan aplikasi Sistem Pendokumentasian Warisan Cagar Budaya bernama SIWA.
Aplikasi ini melalui sistem direktori kebudayaan dengan menggunakan teknologi informasi serta meluncurkan Sistem Informasi Warisan Budaya (SIWA).
Peluncuran inovasi kebudayaan ini ditandai dengan simbolis menekan tombol launching oleh Pjs Bupati Sleman bersama dengan Kepala Dinas Kebudayaan Sleman, Kamis (21/11).
Pada kesempatan itu, Pjs Bupati Sleman Kusno Wibowo berharap keberadaan aplikasi SIWA dan Direktori Kebudayaan ini tidak sekedar latah mengikuti tren membuat aplikasi.
Tapi benar-benar mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan warisan budaya takbenda di Kabupaten Sleman.
“Melalui aplikasi ini masyarakat dapat mengajukan usulan penetapan Warisan Budaya Takbenda dari kalurahan,” kata Kusno Wibowo.
“Dan di dalam platform Direktori Kebudayaan kita dapat mengakses apa saja yang menjadi objek pemajuan kebudayaan di Wilayah Kabupaten Sleman,” lanjutnya.
Aplikasi Siwa
Kepala Dinas Kebudayaan Edy Winarya menjelaskan bahwa Aplikasi SIWA atau Sistem Informasi Warisan Budaya merupakan terobosan.
Sekaligus inovasi dalam pelayanan publik bidang kebudayaan dengan menggunakan teknologi informasi.
“SIWA merupakan platform yang digunakan untuk mengusulkan karya budaya agar dapat ditetapkan menjadi warisan budaya Tak benda,” jelasnya.
Ia menuturkan nama SIWA”memiliki konsep dan filosofi dari nama Dewa SIW salah satu dari tiga dewa utama yaitu Brahma, Wisnu dan Siwa.
Siwa adalah dewa pelebur, bertugas untuk melebur segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak untuk menjadi baik dan berguna.
Menurutnya SIWA merupakan solusi cerdas dalam upaya pelestarian pengembangan dan pemenfaatan warisan budaya di Kabupaten Sleman.
Ia berharap masyarakat dapat dengan mudah melakukan pendaftaran karya budayanya untuk diusulkan menjadi Warisan Budaya Tak benda (WBTb). (AGT/S-01)