Pemkot Bandung Targetkan Penurunan Stunting Hingga Nol

PEMERINTAH  Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat menargetkan penurunan stunting hingga nol di Kota Bandung.

Penjabat Sekretaris Daerah  Kota Bandung, Dharmawan menyampaikan hal itu pada Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Publikasi Data Stunting Tingkat Kecamatan tahun 2024, Senin (11/11).

Dharmawan berpesan kepada seluruh jajaran dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, agar memperhatikan data.

Serta memperbaruinya dengan cepat agar intervensi penurunan angka stunting hingga nol dapat dilakukan secara efektif.

“Data yang disampaikan ini berjenjang. Dari tingkat Kelurahan, saat ini Kecamatan. Data itu sendiri merupakan base line yang mendasar,” jelas Dharmawan.

Menurut Dharmawan, upaya penurunan angka stunting juga perlu diintegrasikan dengan sejumlah aspek.

BACA JUGA  Dana Hibah dari UEA Cair, Pemkot Solo Buat Program Tangani Stunting

Persoalan stunting tidak berdiri sendiri, melainkan juga dengan aspek kesehatan, ketahanan pangan, inflasi dan aspek lainnya. Pemkot  mendorong integrasi data dapat dilakukan OPD terkait.

Ia berpendapat, situs geospasial/geoportal yang dimiliki Pemkot Bandung pada Dinas Ciptabintar (geodata.bandung.go.id) dapat diintegrasikan dengan data-data terkait stunting.

Geospasial adalah sifat keruangan yang menunjukkan lokasi, letak dan posisi suatu objek atau kejadian di permukaan bumi.

Informasi geospasial atau geodata merupakan data yang berkaitan dengan lokasi di permukaan bumi.

“Sesuai arahan pak Wali Kota, untuk data-data spasial, kita sudah punya geodata.bandung.go.id, coba kita gunakan data-data ini supaya bermuara di data spasial,” pesannya.

Penurunan stunting berbasis data

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga, Dewi Kaniasari menyebutkan kegiatan rakor untuk melaporkan data hasil pengukuran balita se-kecamatan Kota Bandung.

BACA JUGA  Sampah di TPS Pasar Caringin Menumpuk Tinggi Hampir 4 Meter

Ditambah dengan hasil bulan penimbangan balita pada Agustus 2024.

Sebelum rakor telah dilakukan rakor monev data hasil bulan penimbangan balita oleh Dinkes dan UPTD Puskesmas. Serta publikasi data stunting tingkat kelurahan.

“Rapat koordinasi dihadiri OPD terkait, unsur Kecamatan serta Penggerak Bangga Kencana sebanyak 190 orang yang dibagi ke dalam dua kelas,” tutur Dewi.

Dewi berharap melalui kegiatan ini dapat tersampaikan data dan analisa prevalensi stunting tingkat kecamatan se-Kota Bandung.

Data itu berdasarkan hasil pengukuran pada bulan penimbangan balita di Agustus 2024.

Dan rencana tindak lanjut intervensi gizi spesifik dan sensitif yang terintegrasi untuk percepatan penurunan stunting. (Rava/S-01)

BACA JUGA  Gerakan Pangan Murah Sambut Hari Pangan Sedunia

Siswantini Suryandari

Related Posts

Lantik 11 Pejabat Fungsional, Bupati Humbahas Tuntut Profesionalitas ASN

BUPATI Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Oloan P. Nababan melantik 11 pejabat fungsional di lingkungan Pemda. Pelantikan digelar di Aula Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Jumat (9/5/2025).…

Jateng Jadi Provinsi Terbaik dalam Program Cek Kesehatan Gratis

MENTERI Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut Jawa Tengah sebagai provinsi terbaik dalam pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dicanangkan pemerintah pusat. Penetapan itu didasari fakta bahwa Pemprov Jateng menjalankan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

ESQ Halal Center Raih Akreditasi Lembaga Pemeriksa Halal

  • May 9, 2025
ESQ Halal Center Raih Akreditasi Lembaga Pemeriksa Halal

Menteri P2MI Beri Pembekalan pada Pekerja Migran sebelum ke Korea

  • May 9, 2025
Menteri P2MI Beri Pembekalan pada Pekerja Migran sebelum ke Korea

Lantik 11 Pejabat Fungsional, Bupati Humbahas Tuntut Profesionalitas ASN

  • May 9, 2025
Lantik 11 Pejabat Fungsional, Bupati Humbahas Tuntut Profesionalitas ASN

Jateng Jadi Provinsi Terbaik dalam Program Cek Kesehatan Gratis

  • May 9, 2025
Jateng Jadi Provinsi Terbaik dalam Program Cek Kesehatan Gratis