BPOM Jabar Sidak Produk Pangan Olahan di Pasar Cipanas

BALAI Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Barat mengecek keamanan pangan di Pasar Cipanas Kabupaten Cianjur, Kamis (25/4). Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan pangan yang dibeli masyarakat tersebut layak konsumsi.

Kepala UPTD Pasar Cipanas Soni Nurmawan mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan BPOM Jawa Barat merupakan upaya mencegah peredaran produk pangan olahan berbahaya. Terutama mengandung zat berbahaya yang berdampak terhadap kesehatan.

“Terutama yang mengandung bahan pengawet seperti boraks dan formalin maupun pewarna buatan,” kata Soni, Kamis (25/4).

Makanan olahan yang diperiksa di antaranya mi, bakso, kerupuk, dan sebagainya. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel dari para pedagang.

“Tim dari BPOM melakukan rapid test (tes cepat). Kami masih menunggu hasilnya,” tegasnya.

BACA JUGA  Pemkot Bandung Libatkan PT dan Swasta Rumuskan Grand Design Pangan

Selain makanan olahan, kata Soni, pemeriksaan juga dilakukan terhadap komoditas pangan nabati dan hewani. Jenisnya berupa sayuran dan buah-buahan yang diperiksa kadar pestisidanya.

“Kalau hasil pengawasan yang kami lakukan rutin, selama ini produk makanan olahan maupun pangan yang dijual di Pasar Cipanas terjakin keamanannya dan sehat. Sekaligus juga dari BPOM mengedukasi para pedagang agar tidak memperjualbelikan produk makanan olahan yang mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan,” pungkas dia.

Harga relatif stabil

Dua pekan seusai Idul Fitri 1445 Hijriah, harga beragam komoditas di Pasar Cipanas relatif stabil. Sampai saat belum terjadi pergerakan harga yang signifikan.

Kasubbag Tata Usaha UPTD Pasar Cipanas, Iman Rohiman, mengatakan hasil laporan dan pantauan rutin di lapangan per Kamis (25/4), secara umum harga cukup stabil. Penaikan harga hanya terjadi pada komoditas cabai merah keriting dan cabai rawit merah.

BACA JUGA  Jaga Laju Inflasi, Pemprov Jateng Hadirkan Program Si-Manis Mart

“Harga cabai merah keriting semula Rp35 ribu, sekarang naik jadi Rp40 ribu per kg. Sedangkan cabai rawit merah dari Rp40 ribu naik jadi Rp45 ribu per kg,” kata Iman.

Adapun untuk harga cabai hijau turun dari Rp35 ribu menjadi Rp30 ribu per kg dan bawang merah batu dari Rp50 ribu turun menjadi Rp45 ribu per kg.

“Untuk komoditas yang lain cukup stabil. Stok dan pasokan juga masih cukup aman,” ujar Iman. (Ben/L-01)

BACA JUGA  Pertumbuhan Wilayah Perlu Keseimbangan agar Berjalan Baik

Dimitry Ramadan

Related Posts

Cegah Penyebaran PMK, Riau Perketat Keluar Masuk Hewan Ternak

TEMUAN kasus ternak terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Riau meningkat. Itu sebabnya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau memperketat pengawasan keluar masuk hewan, produk hewan, serta media…

Warga Pekanbaru Diminta Laporkan Pedagang Jual Minyakita di Atas HET

DINAS Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru mengimbau warga agar melaporkan pedagang yang menjual Minyakita di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter. Pasalnya, saat ini sejumlah pedagang di…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Liverpool masih Terdepan dalam Perburuan Gelar

  • February 2, 2025
Liverpool masih Terdepan dalam Perburuan Gelar

Google Eror, Kurs rupiah ke dolar Menguat Jadi Rp8.170

  • February 1, 2025
Google Eror, Kurs rupiah ke dolar Menguat Jadi  Rp8.170

Tiba di Jakarta, Alex Pastoor Pamer Foto Stadion GBK

  • February 1, 2025
Tiba di Jakarta, Alex Pastoor Pamer Foto Stadion GBK

Bekuk PSM, Persib Bandung Kukuh di Puncak Klasemen

  • February 1, 2025
Bekuk PSM, Persib Bandung Kukuh di Puncak Klasemen

Cegah Penyebaran PMK, Riau Perketat Keluar Masuk Hewan Ternak

  • February 1, 2025
Cegah Penyebaran PMK, Riau Perketat Keluar Masuk Hewan Ternak

Warga Pekanbaru Diminta Laporkan Pedagang Jual Minyakita di Atas HET

  • February 1, 2025
Warga Pekanbaru Diminta Laporkan Pedagang Jual Minyakita di Atas HET