Beruang Madu Korban Jerat di Bengkalis Dilepasliarkan

BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melakukan pelepasliaran beruang madu (Helarctos Malayanus) di Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Beruang madu yang terluka pada kaki depan bagian kanan itu sempat berkeliaran di sekitar pemukiman warga. Beruang korban tangkap jerat ini memakan hewan ternak.

Kepala BBKSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan mengatakan sejak 13 September dilaporkan ada satwa liar beruang madu di wilayah permukiman masyarakat yang meresahkan warga karena makan ternak warga.

“Pada 14 September 2024, tim Wildlife Respon Unit (WRU) Balai Besar KSDA Riau bekerjasama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusuma, Damkar Kabupaten Bengkalis, TNI dan Polri dan masyarakat melakukan upaya mitigasi,” kata Genman, Kamis (19/9).

BACA JUGA  KPU Riau Koordinasi Solusi Coklit di Daerah Perbatasan

Dilakukan pemasangan Boxtrap pada lokasi kejadian serta melakukan pemantauan.

Setelah 3 hari Boxtrap dipasang, beruang madu belum tertangkap. Pada 16 September tim memutuskan untuk membiusnya. Dan pada 17 September, tim berhasil membius satwa tersebut untuk diperiksa.

“Hasilnya dapat diidentifikasi beruang berumur kurang lebih 5 tahun berjenis kelamin jantan. Ditemukan jerat pada kaki depan bagian kanan dengan luka tidak terlalu serius,” jelas Genman.

Pada kaki depan bagian kanan beruang memiliki 2 kuku. Sedangkan kaki depan bagian kiri memiliki 3 kuku. Beruang tersebut diobati hingga dinyatakan sehat secara medis sebelum dilepasliarkan.

Pada 18 September 2024 pukul 21.00 dilakukan pelepasliaran beruang madu pada salah satu kawasan konservasi di Provinsi Riau.

BACA JUGA  115 Titik Panas Karhutla Terpantau di Sumatra Terbanyak di Riau

Balai Besar KSDA Riau mengimbau agar masyarakat tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan terganggunya satwa liar seperti pemasangan jerat.

Juga melakukan tindakan anarkis pada satwa liar apalagi yang dilindungi oleh undang-undang.

“Semoga ke depannya tidak terjadi lagi interaksi negatif manusia dan satwa liar,” pungkasnya. (RUD/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Perubahan Iklim Ekstrem Picu Krisis Air dan Pangan di Indonesia

Perubahan iklim yang semakin ekstrem memicu krisis air dan ketahanan pangan di Indonesia. Dalam Talkshow Kongres Gerakan Restorasi Sungai Indonesia (GRSI) dan Gerakan Pemanenan Air Hujan Indonesia (GMHI) 2025, para…

Pemkot Bandung Pastikan SPMB 2025 Berjalan Lancar

PEMERINTAH Kota Bandung memastikan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025  akan berjalan lancar dan transparan. Tahun ini SPMB mengadopsi banyak sistem dari tahun-tahun sebelumnya yang telah berjalan baik, sehingga…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Perubahan Iklim Ekstrem Picu Krisis Air dan Pangan di Indonesia

  • May 8, 2025
Perubahan Iklim Ekstrem Picu Krisis Air dan Pangan di Indonesia

Pemkot Bandung Pastikan SPMB 2025 Berjalan Lancar

  • May 8, 2025
Pemkot Bandung Pastikan SPMB 2025 Berjalan Lancar

Media Sosial Jadi Ruang Kekuasaan Ciptakan Kapitalisme

  • May 8, 2025
Media Sosial Jadi Ruang Kekuasaan Ciptakan Kapitalisme

PM Pakistan Shehbaz Sharif Siap Balas Serangan India

  • May 8, 2025
PM Pakistan Shehbaz Sharif Siap Balas Serangan India