Hadapi Musim Tanam, Stok Pupuk Subsidi di Sukabumi Aman

SAAT mengakhiri musim tanam kemarau dan menghadapi musim tanam pada penghujan tahun ini, stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dipastikan aman. Berdasarkan data, stok pupuk subsidi yang tersedia saat ini mencapai 8.280 ton yang terdiri dari Urea sebanyak 4.444 ton dan NPK sebanyak 3.836 ton.

“Stok tersebut sesuai ketentuan minimum yang diatur pemerintah. Sangat cukup memenuhi kebutuhan sebulan ke depan,” ujar Manajer Pemasaran Pupuk Indonesia Wilayah Jabar 2, Sidharta, di Sukabumi, Rabu (11/9/2024).

Hal itu juga sekaligus menjadi dukungan Pupuk Indonesia terhadap penambahan alokasi pupuk bersubsidi nasional oleh pemerintah dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Penambahan alokasi itu sesuai Kepmentan Nomor 249/2024 tentang Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun 2024.

BACA JUGA  Produsen Pupuk Organik Harus Patuhi SNI

Sidharta menuturkan, tahun ini Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu wilayah dengan alokasi pupuk subsidi terbanyak di Jawa Barat. Awalnya alokasi sebanyak 61.051 ton, kemudian bertambah menjadi 114.931 ton berdasarkan SK alokasi terbaru .

Pupuk tersebut dialokasikan untuk 238.626 orang petani di Kabupaten. Sidharta memastikan para petani tak khawatir dengan ketersediaan pupuk bersubdisi.

“Alokasi sebanyak 114.931 ton ini untuk jatah selama satu tahun,” ungkapnya.

Penyaluran pupuk

Penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Sukabumi hingga Agustus 2024 mencapai 35% atau sebanyak 39.854 ton. Adapun yang sudah menebus pupuk bersubsidi sebanyak 133.203 petani dari 238.626 orang petani yang terdaftar.

Officer Pendukung Penjualan Wilayah 1 Pupuk Indonesia, Drikarsa, menjelaskan petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi yaitu yang tergabung dalam kelompok tani serta terdaftar dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).

BACA JUGA  Gelombang Tinggi Intai Pantai Selatan Sukabumi, Wisatawan Diimbau Berhati-hati

Pupuk bersubsidi diperuntukan bagi petani yang melakukan usaha tani 9 komoditas yaitu subsektor tanaman pangan berupa padi, jagung, dan kedelai, subsektor tanaman hortikultura meliputi cabai, bawang merah, dan bawang putih, serta subsektor perkebunan meliputi tebu rakyat, kakao, dan kopi.

“Dari jenis-jenis usaha tani tersebut, ditetapkan bahwa kriteria luas lahan yang diusahakan maksimal 2 hektare sesuai dengan ketentuan. Pada aturan baru ini, e-RDKK dapat dievaluasi empat bulan sekali pada tahun berjalan. Dengan kata lain, petani yang belum mendapatkan alokasi bisa diinput pada proses pendaftaran eRDKK pada  saat evaluasi di tahun berjalan,” kata Drikarsa. (Zea/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Warga Antusias Bertemu Wapres Gibran dan Pj Gubernur Jateng

MASYARAKAT di Kampung Mayangsari, Kelurahan Kalipancur, Kota Semarang, antusias menyambut kedatangan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bersama Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, Jumat (22/11). Rombongan Wapres Gibran bersama…

Kementan Libatkan 15 Ribu Petani Milenial di Kalsel-Kalteng

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) akan libatkan 15 ribu petani milenial atau disebut Brigade Ketahanan Pangan guna mempercepat pencapaian target swasembada pangan. Swasembada pangan menjadi program super prioritas pemerintah saat ini. Peningkatan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Muhammad Daffa Lulusan S1 Tercepat di UGM

  • November 22, 2024
Muhammad Daffa Lulusan S1 Tercepat di UGM

Warga Antusias Bertemu Wapres Gibran dan Pj Gubernur Jateng

  • November 22, 2024
Warga Antusias Bertemu Wapres Gibran dan Pj Gubernur Jateng

Kementan Libatkan 15 Ribu Petani Milenial di Kalsel-Kalteng

  • November 22, 2024
Kementan Libatkan 15 Ribu Petani Milenial di Kalsel-Kalteng

Kim Byung Man Dibebaskan dari Tuduhan KDRT

  • November 22, 2024
Kim Byung Man Dibebaskan dari Tuduhan KDRT

Komisi III DPR Kawal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

  • November 22, 2024
Komisi III DPR Kawal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

Teknologi Ultra Violet untuk Tingkatkan Panenan Udang

  • November 22, 2024
Teknologi Ultra Violet untuk Tingkatkan Panenan Udang