Mahfud MD Ajak Kampus Bangun Kesadaran Demokrasi

MAHFUD MD menginginkan kampus-kampus di Indonesia membangun gelombang kesadaran baru berdemokrasi sebagaimana pernah terjadi pada 1998.

Untuk mewujudkan itu, ia akan sering berkunjung ke kampus-kampus untuk berbicara secara ilmiah dengan kalangan akademisi dan generasi muda.

Penyadaran pada Reformasi 1998 dimulai dari kampus-kampus, LSM dan sebagainya yang kemudian bergerak bersama.

Mantan Menkopolhukam ini mengingatkan hingga saat ini tidak ada orang Indonesia yang kekuasaannya lebih hebat dari Pak Harto. “Jatuh juga,” tegas Mahfud di hadapan ratusan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Rabu (14/8).

“Orang yang sangat kuat itu tadi jatuh. Karena apa? Orang yang semula sangat mendukung itu jika pemerintahannya bergoyang lari sendiri-sendiri. Bikin partai baru. Itu hukum alam,” tegasnya.

BACA JUGA  Indonesia Sedang Menuju Negara Kleptokrasi

Ia kemudian mengajak kalangan muda untuk optimistis, tidak hanya manut saja dan harus berjuang karena itu hak konstitusi.

Mahfud MD juga menyodorkan fakta dari semua dinamika dengan segala pahit getirnya. Mahfud yang pernah mencalonkan sebagai wakil presiden berpasangan dengan Ganjar Pranowo mengatakan negara sudah dikorupsi habis-habisan oleh pejabatnya.

Namun negara Indonesia masih kuat dan bertahan. “Kenapa? Karena kita memiliki kesadaran untuk memelihara yang ada,” ujarnya.

Di sektor pendidikan, anak-anak muda Indonesia mendapat kesempatan belajar di luar negeri. Namun anak muda harus menjaga nasionalisme terhadap negara.

“Yang harus menjaga nasionalismenya adalah negara. Kesetiannya kepada republik ini akan luntur kalau hak-haknya ditutup, tidak dilayani,” kata Mahfud.

BACA JUGA  UGM dan UII Keluarkan Sikap Darurat Demokrasi Indonesia

Kesetiannya akan beralih akan setia kepada yang memberi beasiswa, setia kepada yang memberi pekerjaan dan sebagainya,” lanjut Guru Besar Ilmu Hukum itu.

Para mahasiswa sekarang ini harus menjadi gelombang baru. Kampus-kampus juga harus menjadi gelombang baru mengarahkan negara ini menjadi negara demokrasi yang berkeadilan.

Ukuranynya tidak terlalu sulit, cukup lima parameter, merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

“Merdeka, bersatu berdaulat sudah. Tinggal adil dan makmur. Ini perjuangan kita ke depan,” pungkasnya. (AGT/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Tangkal Judol, Kemenag Mobilisasi Penyuluh Agama

MENTERI Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa pihaknya mengerahkan 5.940 Kantor Urusan Agama (KUA) serta 50 ribu penyuluh agama untuk melakukan pencegahan judi online. Hal ini dikemukakan Menag Nasaruddin seusai menghadiri…

Asita Riau Dukung Penurunkan Harga Tiket Pesawat Jelang Nataru

ASSOCIATION of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Provinsi Riau mendukung keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan harga tiket pesawat menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Ketua…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Tangkal Judol, Kemenag Mobilisasi Penyuluh Agama

  • November 21, 2024
Tangkal Judol, Kemenag Mobilisasi Penyuluh Agama

Tim Esport Indonesia Juarai 16th IESF World Esports Championships

  • November 21, 2024
Tim Esport Indonesia Juarai  16th IESF World Esports Championships

Pengadilan Tipikor Vonis Mantan Dirut Tarumartani 8 Tahun Penjara

  • November 21, 2024
Pengadilan Tipikor Vonis Mantan Dirut Tarumartani 8 Tahun Penjara

Asita Riau Dukung Penurunkan Harga Tiket Pesawat Jelang Nataru

  • November 21, 2024
Asita Riau Dukung Penurunkan Harga Tiket Pesawat Jelang Nataru

Daop 6 Yogyakarta Gelar Ramp Check untuk Persiapan Nataru

  • November 21, 2024
Daop 6 Yogyakarta Gelar Ramp Check untuk Persiapan Nataru

Pertamina Patra Niaga JBT Beri Apresiasi seorang Operator SPBU

  • November 21, 2024
Pertamina Patra Niaga JBT Beri  Apresiasi seorang Operator SPBU