
FAKULTAS Peternakan Universitas Gadjah Mada kini memiliki instalasi Rumah Pemotongan Ayam (RPA) modern. Sebagai pendukung praktikum dan pelatihan juru sembelih halal (Juleha),
Anggota Tim Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi-PUAT-Viagian Pastawan didampingi Ketua Jagal Halal UGM, Endy Triyannanto mengatakan fasilitas instalasi rumah potong unggas terdiri dari mesin pemingsanan (stunning).
Kemudian mesin gantung (conveyor shackle), pemanas (scalder), dan pencabutan bulu (plucker).
Rumah pemotongan ayam ini menjadi pendukung para mahasiswa untuk melakukan pelatihan dan praktikum terhadap hewan unggas.
“Prinsip alat ini tentunya lebih mempercepat, mempermudah dan efisien dalam proses pemotongan unggas. Bukan hanya ayam,” papar Viagian, Jumat (7/3).
Dia mengatakan,mesin seharga Rp150 juta tersebut adalah mesin berskala industri. Dalam satu jam instalasi mampu dipergunakan untuk memotong sekitar 500 ekor unggas.
Keberadaan instalasi ini selain mengoptimalkan proses penyembelihan unggas sekaligus untuk melatih para Juleha. “Mendidik Juleha dari penggunaan alat tradisional ke modern,” imbuh Endy.
Untuk mulai mengenalkan instalasi hari ini diadakan praktik sekaligus percobaan alat bersama beberapa orang mahasiswa.
Dimas, salah satu mahasiswa, mengaku tertantang dengan adanya instalasi baru di RPA Fapet. “Ya tentu senang bisa mencobanya,” ungkap Dimas.
Fakultas Peternakan UGM terus melakukan peningkatan akademik.Dekan Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Budi Guntoro, memperoleh sertifikat Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Engineer Register.
Dengan penghargaan tersebut maka saat ini Fapet UGM memiliki empat dosen yang telah mengantongi sertifikat APEC.
Sertifikasi ini bentuk pengakuan keinsinyuran tingkat internasional bidang insinyur/teknik peternakan. (AGT/S-01)