PAUS Fransiskus berharap segera ada gencatan senjata di Gaza dan pembebasan semua sandera Israel. Hal itu disampaikan Paus dalam pidato berfokus pada perdamaian yang menandai hari paling penting dalam kalender Kristen, Paskah.
Paus Fransiskus memimpin Misa di Lapangan Santo Petrus yang penuh sesak dan menyampaikan pemberkatan dan pesan “Urbi et Orbi” (kepada kota dan dunia) dari balkon tengah Basilika Santo Petrus.
Paus Fransiskus, 87, tengah dalam kondisi kesehatan yang buruk dalam beberapa pekan terakhir, sehingga memaksanya berulang kali membatasi pidatonya di depan umum dan membatalkan acara seperti yang ia lakukan pada Jumat Agung, serta melewatkan prosesi di Colosseum Roma dalam waktu singkat.
Paus biasanya mengambil bagian dalam acara Pekan Suci lainnya menjelang Paskah, dan tampil dengan semangat yang relatif baik pada Misa hari Minggu. Paskah merayakan hari di mana umat beriman percaya bahwa Yesus bangkit dari kematian.
Setelah kebaktian, Paus berkeliling alun-alun dan jalan yang menghubungkan Vatikan ke Sungai Tiber dan menyapa puluhan ribu orang yang mengantri untuk menemuinya. Ia juga telah berulang kali menyesalkan kematian dan kehancuran dalam perang Gaza.
“Saya menyerukan sekali lagi agar akses terhadap bantuan kemanusiaan dipastikan ke Gaza, dan menyerukan sekali lagi pembebasan segera para sandera yang ditangkap pada 7 Oktober lalu dan gencatan senjata segera di Jalur Gaza,” katanya Minggu (31/3)
“Betapa banyak penderitaan yang kita lihat di mata anak-anak, anak-anak lupa tersenyum di zona perang tersebut,” ujarnya.
“Dengan mata mereka, anak-anak bertanya kepada kita. Mengapa? Mengapa semua kematian ini? Mengapa semua kehancuran ini? Perang selalu merupakan sebuah absurditas dan a kekalahan,” pungkasnya. (Berbagai sumber/MN-1)