KABURNYA tahanan Sandit, 37, dari pengawalan petugas seusai sidang di Pengadilan Negeri Sarolangun, Rabu (10/7) petang, mengagetkan masyarakat.
Bahkan, Kapolres Sarolangun Ajun Komisaris Besar Budi Prasetya dibuat super sibuk. Hingga Kamis petang, Budi dipaksa keluar masuk hutan memimpin pengejaran Sandit.
“Masih dicari. Kita juga sudah mendirikan posko pengejaran, untuk memudahkan mendapatkan bantuan informasi dari masyarakat. Dalam tugas pengejaran, kepada personel saya tegaskan untuk betindak tegas, namun harus tetap humanis,” kata Budi Prasteya.
Selain personel Polres Sarolangun, upaya penangkapan terhadap Sandit yang kabur usai menerima vonis lima tahun penjara dari hakim PN Sarolangun, juga melibatkan petugas Kejaksaan Negeri, PN Sarolangun dan bantuan personel TNI setempat.
Untuk diketahui, Sandit dilaporkan kabur Rabu petang, sekitar pukul 17.00, saat berjalan bersama sejumlah tahanan lain dari sel PN Sarolangun menuju mobil tahanan. Ironisnya, sesaat keluar dari sel pengadilan negeri, Sandit ngacir keluar barisan, dan melompat ke semak belukar di sisi kiri ruang sel tahanan pengedalan.
Dari rekaman CCTV Kantor Pengadilan terlihat, saat Sandit kabur, seorang petugas pengawal jauh berada di depan, dan pengawal lainnya berada beberapa meter di belakang. Belum diketahui pasti, apakah saat kabur Sandit diborgol atau tidak.
Pasalnya, aparat Pengadilan Negeri Sarolangun, saat kejadian menutup diri dan menolak kehadiran wartawan di lingkungan PN Sarolangun. (Sal/N-01)