SEBAGAI bentuk kepeduliannya pada masalah tengkes, Walikota Gibran Rakabuming Raka mengajak sarapan bareng sebanyak 608 baduta (bayi di bawah dua tahun) berisiko stunting bersama orang tua mereka, di Taman Bale Kambang Rabu (19/6). Kegiatan itu dilakukan dalam rangka memeriahkan perayaan HUT Pemkot Solo pada 2024.
Selain itu kegiatan itu juga menjadi bagian program penuntasan 2024, dengan target Solo Zero Stunting, sebelum Gibran dilantik sebagai wakil presiden mendampingi Presiden Prabowo pada 20 Oktober mendang. HUT Pemkot Solo selalu diperingati setiap 16 Juni.
Sarapan bersama ratusan anak stunting itu menjadi bagian program ‘Dapur Sehat Atasi Stunting’, yang digiatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana ( DP3AP2KB) Kota Solo.q
“Ya seluruh daya kita upayakan guna menuntaskan kasus stunting atau tengkes ini. Secara angka, masih ada 1095 anak beresiko stunting. Nah salah satu arahan strategis Mas Wali Gibran, adalah menggelar sarapan bareng dengan baduta dan keluarga beresiko stunting saat perayaan HUT Pemkot tahun ini,” ujar Kepala DP3AP2KB Kota Solo, Purwanti usai kegiatan sarapan bareng, Rabu (19/6).
Sebanyak 608 baduta beresiko stunting lengkap bersama orang tua itu merupakan perwakilan dari 54 kelurahan se-Solo. Sampai saat ini Solo masih memiliki 1095 anak beresiko stunting.
Menurut dia, melalui sarapan bareng, diharapkan bisa memacu anak beresiko stunting menjadi semakin baik progres tumbuh kembangnya, yang pada gilirannya akan mengikis jumlah kasus stunting di Solo.
“Ya dengan makan bersama, ratusan baduta ini menjadi lebih antusias menyantap makanan tambahan gizi, dan habis banyak. Ini tentu beda jika disuapi di rumah, yang sering tidak habis dan justru orang tua yang kadang menghabiskan,” imbuh Purwanti.
Program dapur sehat untuk mengatasi stunting yang digelar di Taman Balekambang ini, akan terus berlanjut di tingkat kelurahan bersamaan dengan penggunaan dana bantuan stunting dari Pemerintah Uni Emirat Arab ( UEA) sebesar Rp 3,5 miliar, yang akan dimulai bulan Juli nanti.
Terkait penanggulangan dan penuntasan kasus stunting di Solo, pihaknya juga memberikan apresiaso kepada psra kader, yang begitu ikhlas dan rela untuk menjadi koki atau juru masak di dapur sehat atasi stunting di tingkat kelurahan.
Dia pungkasi, peran barisan kader yang bersemangat menjadi juru masak di dapur sehat atasi stunting di kelurahan kelurahan, sangat membantu DP3AP2KB Kota, dalam pengentasan kasus stunting.
“Kami sangat mengapresiasi barisan kader, yang tidak hanya bantu memasak, namun juga ikut memberikan sosialisasi masih mengikis kasus stunting di Solo, yang jumlahnya masih 1095,” tandas Purwanti. (WID/N-01)