RIBUAN nahdliyin dari berbagai wilayah mengikuti sholawat bersama Habib Syech Abdul Qodir Assegaf untuk Pilkada damai.
Mereka mendoakan pelaksanaan Pilkada 27 November berjalan damai, dan konflik Sampang tidak terulang.
Kegiatan sholawat diadakan oleh Universitas Maarif Hasyim Lastif (Umaha) dan keluarga besar Yayasan Pendidikan Maarif (YPM) Sidoarjo.
Aacara digelar di halaman parkir timur Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa malam (19/11).
Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang merupakan penyantun yayasan tersebut diundang dan hadir.
Sholawat Pilkada Damai ini dihadiri sekitar 10 ribu nahdliyin dari berbagai wilayah Jawa Timur dipimpin oleh Habib Syech Abdul Qodir Assegaf.
Sholawat ini digelar untuk mendoakan, agar pelaksanaan Pilkada 27 November mendatang berjalan damai, aman dan lancar.
Mereka juga menyerukan agar konflik yang terjadi di Sampang Madura, tidak terulang di tempat lain.
Habib Syech Abdul Qodir Assegaf menegaskan bahwa pilkada adalah pesta demokrasi yang dilaksanakan dengan gembira.
Perbedaan pilihan dalam pilkada adalah wajar, sehingga jangan sampai memecah belah keutuhan anak bangsa.
“Mari tanggal 27 November berbondong-bondong datang nyoblos ke TPS, jangan ada keributan,” kata Habib Syech.
“Jadikan pesta demokrasi ini, namanya pesta itu bahagia, gak ada pesta sedih. Dan jangan pesta itu bunuh membunuh seperti terjadi di Madura,” lanjutnya.
Pilkada damai
Habib Syech juga menyerukan agar tidak ada yang menyebar kabar bohong alias hoax, yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Masyarakat juga diminta bijak agar tidak menelan mentah-mentah, setiap kabar yang belum tentu ada kebenarannya.
Sementara pihak YPM dan Umaha menegaskan tidak mengarahkan nahdliyin untuk mencoblos salah satu pasangan calon.
Nahdliyin diberi kebebasan untuk mencoblos calon pemimpinnya sesuai hati nurani.
Ketua YPM Sidoarjo Ahmad Makki mengatakan sholawat adalah salah satu kegiatan keagamaan yang pas untuk menenangkan hati seseorang.
Bahkan dengan sholawat bisa membuat orang malu untuk bermusuhan dengan orang lain.
Rektor Umaha Sidoarjo, dr Hidayattulloh menambahkan dengan sholawat diharapkan pilkada berlangsung lancar tanpa ada gejolak.
Hidayattulloh menegaskan tidak mengarahkan nahdliyin untuk memilih calon pemimpin tertentu.
Seperti kedatangan Khofifah Indar Parawansa, sengaja diundang karena selama ini sebagai penyantun. (OTW/S-01)