
PASAMUAN Pimpinan dan Guru Besar Perguruan Tinggi di Bali menyepakati mendukung Wayan Koster untuk memimpin Bali masa depan.
Kesepakatan itu salah satu dari 6 rekomendasi yang dihasilkan di pasamuan tersebut,
Salah satu butir rekomendasi, yakni memandang Pemerintahan Provinsi Bali periode 2018-2023 di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster telah berhasil membangun pondasi yang kokoh untuk penguatan dan pemajuan Bali.
Untuk itu kepemimpin Wayan Koster perlu dilanjutkan. Pasamuan bertajuk Nayaka-Bali-Nagata yang berarti Kepemimpinan Bali Masa Depan, dihadiri 12 rektor dan 10 guru besar perguruan tinggi negeri dan swasta di Bali.
Pasamuan atas inisiasi pemimpin-pemimpin perguruan tinggi di Bali tersebut digelar di Ruang Nata Widya Sabha Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Rabu malam (24/7).
Dalam pesamuan tersebut dinyatakan sebagai dharma sejati Perguruan Tinggi dalam membangun refleksi dan ruang pandang yang jernih tentang masa depan Bali.
“Pasamuan pimpinan dan guru besar perguruan tinggi di Bali ini merupakan ruang diskusi dan dialog yang seksama dalam membaca permasalahan dan tantangan Bali ke depan,” kata Rektor ISI Denpasar, Prof. I Wayan ‘Kun’ Adnyana.
Rektor dan guru besar yang hadir seluruhnya telah menyampaikan pandangan dan perspektif yang jernih tentang karakter kepemimpinan yang dibutuhkan Bali.
“Kemudian secara bersama-sama menyusun rekomendasi berupa 6 butir pandangan tentang Bali masa depan,” lanjut I Wayan ‘Kun’ Adnyana.
Menjaga Bali
Rektor Universitas Bali Internasional (UNBI) yang juga adalah Guru Besar Universitas Udayana Prof. I Made Bakta menyampaikan bahwa kaum intelektual atau scholar (sarjana) harus berkontribusi dalam menjaga Bali.
Menurutnya, untuk menilai dan memilih pemimpin harus dilihat dari rekam jejak.
“Bali merupakan daerah yang sangat spesifik berkaitan dengan aspek budaya religius sehingga membutuhkan pemimpin yang memiliki track record memahami budaya dan religius,” ujarnya.
Sejumlah guru besar lainnya juga menyatakan I Wayan Koster bisa menangani kondisi Covid-19. Namun ada catatan penting agar Koster bisa membangun pariwisata berkelanjutan, ramah lingkungan dan tidk merusak alam. (Aci/S-01)