MAHASISWA SBM ITB menggelar presentasi menarik di hadapan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar). Presentasi itu sebagai bagian dari ujian akhir mata kuliah Hospitality and Tourism Marketing bagi para mahasiswa itu.
Kegiatan itu sekaligua juga kontribusi dari SBM ITB dalam mengimplementasikan konsep dan praktik pemasaran pariwisata. Selain itu juga mengembangkan penta-helix pariwisata yang melibatkan akademisi,pemerintah, komunitas, pelaku bisnis dan media, dalam upaya memajukanpariwisata.
Pada kesempatan itu sebanyak 8 kelompok mahasiswa yang terdiri dari 41 mahasiswa sarjana manajemen, termasuk satu mahasiswa asing dari Spanyol, ditugaskan untuk memfokuskan perhatian mereka pada potensi besar yang dimiliki Kelurahan Cisurupan, khususnya destinasi wisata Sein Farm dan Wetland Park.
Ilma Aulia Zaim, PhD, dosen mata kuliah Hospitality and Tourism Marketing, melalui keterangannya Minggu (9/6) mengatakan, tugas itu dikerjakan selama satu semester penuh, dimulai dengan field trip dan observasi ke Kelurahan Cisurupan sebagai langkah awal.
Mahasiswa melakukan penelitian lapangan untuk memahami kondisi dan potensi pariwisata setempat. Selama satu semester, mahasiswa mengembangkan berbagai strategi pemasaran yang inovatif danberkelanjutan.
Mereka pun menghasilkan ide pemasaran yang mencakup aspek-aspek seperti branding, promosi, pengelolaan destinasi, danketerlibatan komunitas.
“Ilmu menambahkan bahwa melalui proyek ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya belajar secara teoritis tetapi juga mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks nyata, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi pengembangan pariwisata local,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini lanjut Aulia, SBM ITB bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP). Kelurahan Cisurupan serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Hasil dari proyek ini diharapkan dapat memberikan masukan berharga bagi Disbudpar Kota Bandung, serta instansi terkait lainnya, dalam upayamemajukan pariwisata di Kelurahan Cisurupan.
“Kelurahan Cisurupan memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dikenal masyarakat. Dengan beragam daya tarik unik seperti Sein Farm dan Wetland Park, kawasan ini memiliki peluang untuk menjadi destinasi unggulan di Kota Bandung. Oleh karena itu, peran mahasiswa SBM ITB menjadi sangat penting dalam memberikan ide-ide kreatif dan masukan yang konstruktif,” tutur Aulia.
Peningkatan kemanusiaan
Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Kota Bandung Yayah Sumiati mengaku senang karena mahasiswa memberikan kontribusi nyata melalui ide dan masukan untuk Pemkot Bandung. Artinya, mahasiswa akan memberikan ide dan masukan untuk Pemkot Bandung, dalam rangka peningkatan kemanusiaan di Kota Bandung.
“Sebagai aparat dari pemerintah sangat berantusias terhadap para mahasiswa yang punya ide-ide kreatif. Kita harapkan apa yangbisa dikontribusikan mahasiswa SBM ITB, untuk pembangunan di kota Bandung. Jadi, bentuknya ide sudah bagus, tapi ayo kita berkolaborasi lebih lanjut,” imbuhnya.
Mahasiswa asal Spanyol di kelas Pemasaran Perhotelan dan Pariwisata SBM ITB, Cristobal Beetz Sanclemente, merasa senang dan ini bisa membantu dirinya, untuk lebih memahami budaya, tradisi serta kehidupan di kota Bandung.
“Saat saya datang ke Indonesia, saya tidak mengira akan begitu banyak hal yang ditawarkan kepada saya sebagai turis. Namun, mengikuti mata kuliah ini, saya belajar lebih banyak tentang budaya, tradisi, menjelajahi kota, Taman Cisurupan, dan Sein Farm,” terangnya.
Menurut Cristobal, kegiatan seperti ini sangat membantu dirinya dalam menyesuaikan diri dengan kota Bandung. Mencintainya lebih lagi dan menjadi bagian dari gaya hidup Sunda.
“Saya sangat bersyukur atas kursus ini karena memberikan pengalaman tambahan selama waktu saya diIndonesia. Saya sangat bahagia selama berada di kota Bandung, bahkan tidak ingin meninggalkan kota Bandung. (Rava/N-01)