Pengaruh Jokowi-Prabowo dalam Kemenangan Luthfi-Yasin

  • Opini
  • November 30, 2024
  • 0 Comments

BANYAK faktor penyebab kemenangan paslon gubernur-wakil gubernur Jateng no urut 2, Ahmad Luthfi- Taz Yasin. Selain faktor sosok keduanya, faktor lain yang juga tidak kalah penting dan tidak bisa diabaikan adalah karena endorsement  dari Presiden RI ke-7 Jokowi, dan  Presiden RI yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Sejatinya, karena bantuan keduanya lah, Lutfhi-Yasin bisa mengalahkan pesaingnya.

Efek Jokowi dan Prabowo itu bisa dilihat di awal-awal elektabilitas kedua paslon yang relatif berimbang hingga akhir Oktober. Namun setelah ada instruksi langsung Jokowi dan Prabowo, survei paslon 2 tiba-tiba melesat hingga coblosan.

Boleh dibilang kedua kekuatan besar ini menjadi faktor kemenangan Lutfhi-Yasin. Hal itu bisa dilihat dari fakta bahwa pada minggu kedua November rentang elektabilitas kedua paslon mulai melebar.

BACA JUGA  Distribusi Logistik Pilkada ke Daerah Terpencil dengan Perahu

Show of force dukungan Jokowi melalui pawai bersama Paslon 02 di sejumlah wilayah seperti Purwokerto, Klaten, Blora, Tegal, Salatiga, Karanganyar, dan Grobogan memberikan efek positif yang signifikan.

Mesin partai

Meskipun ada juga disinsentif electoral yang didapat, di mana pemilih yang memandang negatif terhadap Jokowi, namun faktor positifnya jauh lebih besar. Ditambah pula dorongan dari Presiden Prabowo.

Suka atau tidak penegasan dukungan melalui video Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra yang beredar mendapatkan insentif electoral. Dukungan langsung dari Prabowo membangunkan aktor politik lokal dan meningkatkan performa partai sebagai mesin politik sehingga semakin masif bergerak untuk Paslon 02.

Apalagi setelah penegasan Prabowo itu diikuti partai koalisi KIM+, yang lantas menggerakan mesin politik mereka hingga tingkat bawah. Semua bekerja. Semua partai pendung PKB, PKS, Gerindra, Nasdem, Golkar, PPP, PSI, dan lainya ikut bergerak. (Htm/N-01)

BACA JUGA  Hasil Survei Indikator Politik, Luthfi Ungguli Andika

Wahid Abdulrahman, Pengajar Ilmu Politik dan Pemerintahan FISIP Undip Semarang dan kandidat doktor Ilmu politik dari Goethe University Frankfurt Jerman

Dimitry Ramadan

Related Posts

Ironi Bank Syariah di Negara Berpenduduk Muslim Terbesar di Dunia

PADA 2016 silam perbankan syariah diprediksi mampu menembus pangsa pasar 10%. Namun faktanya prediksi itu gagal. Meski hidup dan tumbuh di negara dengan jumlah umat Muslim yang terbanyak di dunia,…

  • Opini
  • November 15, 2024
Pemerintah Harus Lindungi Peternak Lokal, bukan hanya Impor Susu

PEMERINTAH seharusnya memberikan perlindungan yang lebih besar lagi kepada para peternak susu lokal, bukannya melulu memikirkan impor susu. Sebab kurangnya penyerapan produk susu yang dihasilkan oleh peternakan lokal ini karena…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Masih Ada 0,68 Persen NIK yang belum Dipadankan

  • December 4, 2024
Masih Ada 0,68 Persen NIK yang belum Dipadankan

Datangi Ponpes Ora Aji, Sonhaji Maafkan Gus Miftah

  • December 4, 2024
Datangi Ponpes Ora Aji, Sonhaji Maafkan Gus Miftah

Menangi Sengketa Pemilu, Eep Minta Keadilan Mahkamah Partai

  • December 4, 2024
Menangi Sengketa Pemilu, Eep Minta Keadilan Mahkamah Partai

Pertamina Tambah Layanan Menghadapi Liburan Nataru

  • December 4, 2024
Pertamina Tambah Layanan Menghadapi Liburan Nataru

KPU Kota Bandung Gelar Rekapitulasi Suara Pilkada Bandung

  • December 4, 2024
KPU Kota Bandung Gelar Rekapitulasi Suara Pilkada Bandung

Wakil Bupati Sleman Minta Kendalikan Harga Saat Nataru

  • December 4, 2024
Wakil Bupati Sleman Minta Kendalikan Harga Saat Nataru