PARA National Paralympic Committee (NPC) Indonesia berhasil meraih 1 medali emas dan 5 perunggu di Kobe 2024 Para Athletics World Championships yang berlangsung di Kobe Universiade Memorial Stadium, Jepang, 17-25 Mei 2024.
Di kejuaraan atletik difabel dunia di Kobe itu, NPC Indonesia diperkuat 11 atlet. Indonesia menjadikan kejuaraan itu sebagai try out.
“Ini hasil penting try out terakhir menuju Paralimpiade Paris 2024. Dan sangat membanggakan, mengingat anak anak di kejuaraan ini hanya ditargetkan dua perunggu,” papar Pelatih Cabor Para Atletik NPC Indonesia, Purwo Adi Sanyoto, Senin ( 27/5).
Dia tegaskan, try-out ini menjadi modal bagus bagi para atlet, dan pihaknya akan memgambil langkah tepat kedepan, dan evaluasi yang memudahkan, untuk menjadi acuan menuju Paralimpiade Paris, yang ditargetkan bisa mendapat 8 slot. Hingga hasil Kobe,Jepang, baru dua atlet para atletik NPC Indonesia yang meraih tiket ke Prancis.
Sementara itu Karisma Evi Tiarani merasa senang sekali meraih emas dengan catatan waktu 14.65 detik di kelas Women’s 100m T63. Ia mengalahkan wakil tuan rumah Jepang,Tomomi Tozawa yang harus puas di urutan kedua dengan catatan waktu 15.76. Disusul rekan senegaranya Kaede Maegawa dengan catatan 16.11 detik.
Karisma bangga bahwa catatan yang dibuat melebihi championship record atas namanya, yang didapatnya di Dubai, Uni Emirat Arab pada 13 November 2019. Kala itu waktu yang dibuat 14,72 detik.
Dia juga memegang world record untuk kelas T42 ,dengan catatan catatan gemilang 14.37 detik yang didapatnya di Hangzhou, China, 26 Oktober 2023. Sayang di Kob, Evi meski dapat emas, belum bisa melampaui catatan tersebut.
5 Perunggu
Selain 1 medali emas, Tim merah putih juga mendapatkan medali perunggu di kelas Women’s 100m T12, lewat Ni Made Arianti Putri. Dia didampingi guide Bayu Aji Laksono finis di posisi ketiga dengan catatan waktu 12,85.
Ni Made tertinggal tipis dari De La Cruz Severi dari Dominika (12.43) yang meraih emas, dan Gomes de Aguira dari Brasil (12.58) yang sukses dengan perak.
Sementara untuk kelas Universal 4x100m Relay, Indonesia finis di posisi ketiga dengan raihan waktu 48 detik. Kalah dari China (45,54), dan Britania Raya (47,50).
Untuk kelas Men’s 100m T37, Indonesia meraih perunggu dimana Saptoyogo Purnomo finis di posisi ketiga dengan raihan waktu 11.63. Kalah tipis dari Gomes de M.R asal Brazil (11.30), dan Andrei Vdovin dari Rusia dengan catatan waktu 11,54 detik.
Saptoyogo juga menyumbang medali perunggu lainnya dari kelas Men’s 200m T37. Dia finis di posisi ketiga dengan catatan waktu 23.61, tertinggal dari Andrei Vdovin dari Rusia (23.09) yang meraih emas, dan Michal Kotkowski dari Polandia yang mendulang perak dengan catatan waktu 23.44.
Perunggu juga disumbangkan dari kelas Men’s Javelin Throw F57. Fauzi Purwolaksono finis di posisi ketiga dengan catatan waktu total 48,25. Dia kalah dari Cicero Valdiran Lins Nobre asal Brasil dengan catatan waktu 50,18, dan Muhammet Khalv Andi dari Turki (49,80).
Usai perlombaan Karisma Evi bangga bisa menyumbangkan emas untuk Indonesia,terlebih dia memecahkan catatan championship-nya. “Alhamdulillah bisa pecah rekor championship, tapi rekor pribadi belum pecah,” ujar Evi.
Dia menegaskan, kejuaraan ini penting banget untuk melihat kekuatan musuh. Sayang tidak semua kompetitor datang di Kobe.
“Belum bisa jadi ukuran juga pengingat lawan tim inti, yang awalnya target saya mau mengalahkan mereka (calon kompetitor utamanya), namun ternyata tidak datang,” lanjutnya.
Di lain sisi dengan pencapaian emas di world championship ini bisa menambah satu slot buat Indonesia ke Paris. Persiapan menjadi harus lebih intensitas lagi. ” Paralimpik tentu ingin dapat medali, tapi inginnya bisa pecah rekor pribadi saya juga,” tandas Evi.
Kebanggan juga ada dibenak Ni Made Arianti Putri. Di mendapat dua perunggu di kejuaraan ini. “Bersyukur dapat dua medali dari individu dan estafet, walaupun catatan waktu saya tidak lebih baik dari sebelumnya. Kendalanya cuacanya di sini dingin sekali, beda dengan Indonesia yang panas,” ujarnya.
Hingga saat ini Ni Made memang belum mendapat kepastian dapat tiket ke Paris, namun dia tetap optimistis bisa menggapainya. “Astungkara, jika Tuhan mengizinkan, sebagai atlet inginnya bisa ke Paralimpik,” harapnya.
Hasil Kobe, memantapkan cabor para atletik Indonesia meraih tiket Paris. Karisma Evi dan Saptoyogo menjadi direct ke Paralympic Games dari 8 slot. Secara total Indonesia baru meloloskan 24 atlet ke Paralimpiade Paris 2024.(WID/N-01)