DUA ganda campuran Indonesia kategori SL3 dipastikan akan bentrok di final turnamen Hydroplus Indonesia Para Badminton International 2024, besok (Minggu, 22/9), Hal itu terjadi seusai mereka mengalahkan lawan masing-masing di semifinal pada Sabtu, (21/9) di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta ( UMS).
Mereka yang menciptakan final sesama Indonesia di nomor ganda campuran kategori SL3 itu adalah pasangan Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila, yang akan melawan Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah.
Pertemuan mereka di final Hydroplus Indonesia Para Badminton International itu bagai mengulang final Paralimpiade Paris, yang kala itu dimenangi Hikmat/Ratri.
“Kami sering ketemu di final berbagai kejuaraan. Pertemuan dengan Fredy/Khalimatus di Solo ini mengulang final di Paralimpiade Paris 2024. Ini kebanggan mengamankan gelar untuk Indonesia,” tutur
Ratri menjawab Mimbar Nusantara seusai mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Reksi Sudarno/Nur Juani dengan 21 – 11, 21 -13.
Ratri mengakui, secara fisik, baik dirinya dan Hikmat serta Fredy/Khalimatus sama sama cukup lelah, karena belum sempat istirahat sejak usai Paralimpiade Paris dan langsung mengikuti Hydroplus Indonesia, yang tahun ini naik menjadi Grade 2 Level 2 kalender BWF.
“Ya mudah mudahan saya dan Hikmat bisa menang lagi di final besok. Pokoknya fight saja ,” sergah Ratri yang diamini Hikmat, selaku pasangan kategori SL3.
Balas kekalahan
Sementara Fredy/Khalimatus yang disemifinal Hydroplus Indonesia mengalahkan wakil India, Hardik Makkar/ Mandeep Kaur dua set langsung 21 – 18, 21 – 16, juga berharap bisa membalas kekalahan mereka atas Ratri/Hikmat di final Paralimpiade Paris.
“Kami sering bertemu di final berbagai turnamen. Mudah mudahan kami bisa membalas kekalahan di Paris,” ucap dia penuh optimisme yang disambut anggukan Khalimatus.
Para atlet bulutangkis Indonesia ini merasa sangat bangga, bahwa sebagau tuan rumah, turnamen Hydroplus naik kelas menjadi level 2 BWF.
“Bangga banget, sebagai tuan rumah bisa berada di Level 2 BWF. Sayangnya penyelenggaraannya kurang pas karena berdekatan dengan Paralimpiade, sehingga banyak negara lain absen,” timpal Ratri. (WID/N-01)