UNTUK memastikan program makan siang bergizi berjalan baik, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin kembali meninjau langsung pelaksanaannya. Kali ini dia meninjau uji coba program makan siang bergizi di SD Negeri Pamoyanan 2, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Rabu (2/10/2024).
Menurut Bey, pemberian makan siang bergizi yang dilakukan di SDN 2 Pamoyanan menjadi contoh yang sudah sesuai standar di lapangan.
“Saya lihat dari hulunya dimulai kebersihan di tempat masak, kemudian jenis makanan yang dipilih, dan tempat untuk makan sudah sesuai standar dan dipantau terus oleh teman-teman di Sumedang,” ujar Bey.
Bahan baku lokal
Tak hanya itu, Bey menuturkan, uji coba program makan siang bergizi itu juga menggunakan bahan baku lokal sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga setempat.
“Petani lokal juga diberdayakan, misalnya beras dari daerah sini (lokal). Jadi diharapkan ekonomi dari daerah sini juga akan lebih tumbuh,” imbuhnya.
Bey juga mengungkap bahwa menu makanan yang diberikan pun sudah sesuai standar dengan menghadirkan kandungan gizi yang seimbang.
“Gizi diperhatikan, serta cara masaknya sudah baik dan tadi ada minuman susu juga sudah sesuai,” ucapnya.
Selain itu, Bey mengatakan bahwa anak-anak di SDN Pamoyanan 2 sangat menyukai menu makanan yang diberikan.
Hal itu berdasarkan pantauan di lapangan saat melihat tempat makan tidak ada makanan yang tersisa.
“Saya lihat makanannya habis semua, jadi dirasa sudah sesuai dengan selera anak-anak,” tandasnya.
Jaga kebersihan
Namun Bey tetap mewanti-wanti Pemda Kabupaten Sumedang agar memperhatikan kebersihan, ketepatan waktu pengiriman jika nanti jumlah siswa yang menerima program makan siang bergizi bertambah.
Sementara itu Penjabat Bupati Sumedang Yudia Ramli menuturkan bahwa uji coba program makan siang bergizi sudah memasuki hari ke-20 dan berjalan lancar.
Skema yang dilakukan adalah partisipasi kolaborasi dari berbagai elemen, salah satunya BUMD di Sumedang.
“Ini memang skema di Sumedang, untuk uji coba pertama bulan pertama hingga hari ke 20 ini partisipatif, artinya biaya dari iuran BUMD, kemudian masyarakat dan sebagainya,” kata Yudia.
Setengah APBD
“Untuk bulan kedua, kita akan menggunakan setengah APBD, yang diambil dari dinas pendidikan. Nlainya Rp152 juta per bulan untuk 420 murid di dua SD,” tambahnya.
Ada hal yang menarik dari uji coba program makan siang bergizi di Sumedang. Yudia menjelaskan menggunakan bahan baku lokal yang berada di Kecamatan Jatigede.
“Jadi tadi Pak Gubernur melihat mekanisme dan alurnya. Untuk makanan diambil dari bahan baku lokal seperti di Jatigede. Misalnya buah-buahan, di sini banyak melon dan pepaya yang diambil dari kawasan ini,” tutur Yudia. (RO/YY/N-01)