
UNIVERSITAS Gadjah Mada bersama National University of Singapore berkolaborasi memberi masukan dan ide bagi pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Mereka percaya IKN merupakan langkah strategis pemerintah Indonesia untuk mendorong pemerataan pembangunan. Untuk itu mereka akan membantu mengembangkan visi IKN sebagai kota yang maju dan berkelanjutan.
Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.MEd.Ed., Sp. OG(K)., Ph.D., mengatakan UGM dan NUS bersama-sama mempertemukan para pakar dan akademisi antardisiplin dari kedua universitas terkemuka untuk membahas dan merumuskan agenda penelitian dan akademik untuk mengembangkan kota yang modern dan berkelanjutan.
“Dengan berfokus pada keberlanjutan pembangunan dan pengelolaan IKN, kita ingin mensinergikan kebijakan pemerintah dengan inovasi akademis dan solusi praktis, guna memastikan kelancaran pembangunan IKN yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan, efisiensi, dan inklusivitas,” kata Rektor.
Kolaborasi itu menurut Rektor diharapkan bisa berkontribusi dalam mengatasi tantangan akuisisi pengetahuan dan kebijakan dalam membangun lingkungan yang berkelanjutan untuk masa depan, khususnya menuju keseimbangan antara pembangunan dan konservasi.
Pasalnya, pembangunan IKN perlu mencakup program pemulihan keanekaragaman hayati sebagai landasan penting untuk membangun regulasi iklim.
Kualitas udara
Beberapa riset kolaborasi yang akan dilakukan meliputi mengatasi dampak pembangunan di masa depan dengan meningkatkan kualitas udara, pengelolaan air, dan perbaikan iklim mikro di Ibu Kota Nusantara.
Peningkatan kualitas lingkungan akan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meliputi kesehatan dan pendidikan, dan mendorong keterlibatan masyarakat yang lebih kuat.
Selain memberi masukan pada pengembangan IKN, UGM dan NUS juga sepakat memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara para ahli dari universitas dan pejabat pemerintah. Mendorong inovasi dan penelitian terkait dengan pembangunan dan pengelolaan kota baru dengan memanfaatkan sumber daya akademis dan teknologi.
Pendekatan global
President National University of Singapore (NUS) Prof Tan Eng Chye, mengatakan NUS merupakan universitas utama Singapura yang menawarkan pendekatan global terhadap pendidikan, penelitian, dan kewirausahaan, dengan fokus pada perspektif dan keahlian Asia.
NUS memiliki 40.000 mahasiswa dari 100 negara yang memperkaya komunitas kampus kami yang dinamis dan beragam dan juga telah mendirikan lebih dari 20 pusat kewirausahaan NUS Overseas Colleges di seluruh dunia.
Menurut dia dengan kolaborasi dengan UGM ini diharapkan bisa untuk mengatasi isu-isu penting dan kompleks yang relevan dengan Asia dan dunia. (AGT/N-01)