DOSEN Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt., M.Sc., IPM., mengembangkan inovasi genteng energi.
“Inovasi ini tidak hanya menawarkan solusi energi terbarukan, tetapi juga mengatasi masalah estetika yang sering dihadapi solar panel konvensional yang tampak mencolok,” kata Galuh, Senin (12/8).
Genteng ini sekilas mirip dengan genteng yang biasa terlihat. Namun pada genteng tersebut terpasang sel surya, sehingga akan terus menghasilkan energi listrik.
Genteng energi ini telah mendapat dukungan dari pemerintah yang membiayai proses pemasangan genting di salah satu stasiun pengisian bahan bakar.
Dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk kendaraan listrik.
Ke depan Galuh berharap inovasi ini dapat diproduksi dalam skala yang lebih besar dan mencapai potensi maksimalnya.
Dengan kombinasi antara teknologi canggih dan pendekatan estetik, Galuh tidak hanya berfokus pada efisiensi energi, juga teknologi ini dapat diterima oleh masyarakat luas.
“Selain membantu mencegah kerusakan alam dengan inovasi energi terbarukan, kontribusi ini juga sejalan dengan poin SDGs 7 yakni energi bersih dan terjangkau,” kata Galuh.
Serta SDGs 9 tentang industri, inovasi dan infrastruktur.
Ide awal genting energi saat ia bertemu dengan seorang mahasiswa dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa. Mahasiswa tersebut memperkenalkan inovasi solar panel dalam bentuk genting.
Galuh, yang saat itu bertindak sebagai taskforce di Direktorat Kemahasiswaan, melihat potensi besar dalam ide tersebut. Dan ia terus memotivasi mahasiswa tersebut hingga berhasil masuk dalam tiga besar Pertamuda.
Menurutnya keberadaan genteng energi ini akan sangat membantu terutama di kawasan jauh dari jangkauan jaringan listrik.
“Dan dapat dipasang di kandang-kandang ternak yang lokasinya jauh dari lingkungan permukiman penduduk,” ujarnya. (AGT/S-01)