Warga Diminta Jaga Kesehatan saat Cuaca Ekstrem

MASYARAKAT diimbau untuk menjaga kondisi tubuh mereka di saat cuaca ekstrem seperti saat ini. Pasalnya, potensi munculnya penyakit sangat besar.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Deborah Johana Ratu Selasa (16/7) mengatakan, enam cara menjaga kesehatan selama cuaca ekstrim dengan suhu dingin dan panas terik terjadi.

Enam tips ini bisa diterapkan guna mencegah terserang berbagai penyakit akibat cuaca ekstrem seperti common cold (flu), Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) seperti batuk, asma, dan juga nyeri sendi pada penderita rematik.

“Meski penyakit tersebut rentan terjadi pada seseorang dengan imun rendah akibat cuaca ekstrem, namun hal yang harus dilakukan sebenarnya tidak begitu banyak perbedaan. Antara lain tetap kita harus melakukan perilaku hidup bersih dan sehat,” jelasnya.

Enam kiat

Menurut Deborah enam kiat menjaga kesehatan tubuh ketika berdampingandengan kondisi cuaca ekstrem yaitu, cek kesehatan secara rutin, jauhi asap rokok. Rajin aktivitas fisik, diet seimbang. Istirahat cukup dan kurangi stress.

BACA JUGA  Renstra Global WHO untuk Mengatasi Penularan Cacar Monyet

Ia juga menyarankan untuk mengonsumsi tanaman obat yangada di rumah jika tubuh mulai terserang gejala penyakit seperti batukmaupun flu.

“Kalau misalnya batuk bisa juga menggunakan jeruk nipis ditambah dengan.kecap dengan perbandingan satu banding satu. Saya juga mengingatkan, jika gejala penyakit tidak kunjung membaik, segera memeriksakan diri ke Fasilitas Kesehatan Tingkat I (Puskesmas, Klinik, atau Dokter) untuk mencegah antisipasi penyakit lebih berat,” ujarnya.

Berdasarkan analisis dan prediksi musim di wilayah Bandung Raya, BMKG Bandung menyebut, saat ini sebagian besar wilayah Jabar sudah memasuki awal musim kemarau dan sebagian masih dalam masa peralihan (pancaroba) dari musim hujan ke musim kemarau.

Awal kemarau

Awal mulai musim kemarau diprediksi terjadi pada April dan Mei,  dimulai dari Jabar bagian utara (Bekasi, Karawang, Subang, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) hingga Juni di sebagian besar wilayah Jabar.

BACA JUGA  Rayakan Hari Donor Darah Sedunia, Lemonilo Berkomitmen Jaga Kesehatan Masyarakat

Pada dasarian II Juli ini, Bandung Raya sudah memasuki musim kemarau hal ini ditandai dengan dominasi angintimuran ( Monsun Australia) dan tutupan awan konvektif yang berkurang signifikan.

Prakiraan cuaca Bandung Raya, pada umumnya cerah hingga cerahberawan.Suhu berkisar antara 17 – 29.0°C. Kelembapan berkisar antara 50 % – 90%. Angin pada umumnya Tenggara dengan perkiraan kecepatan  antara 5 – 19 km/jam.Saat ini Bandung Raya sudah memasuki awal musim kemarau, masyarakat dihimbau supaya, tetap waspada terhadap terjadinya potensi dampak cuaca di awal kemarau seperti perbedaan suhu di malam /pagi yang dingin ke siang hari yang terik.

Bagi yang sedang beraktivitas di luar ruangan apabila terjadi cuaca  panas yang terik diharapkan untuk berlindung ditempat yang aman. Masyarakat diharapkan selalu mengupdate i informasi cuaca dan iklim melalui web dan media sosial resmi BMKG.

BACA JUGA  Pemkot Bandung Tetapkan Mandalajati Kampung Siaga Bencana

Memicu penyakit

Cuaca ekstrem berupa suhu udara dingin pada pagi dan malam hari maupun panas terik saat siang hari memang tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Bandung Raya, Jawa Barat (Jabar).

Suhu paling rendah yang menyebabkan udara dingin di Bandung Raya berkisar 14-21 derajat Celcius,sedangkan suhu tertinggi sehingga memicu udara panas terik berkisar diangka 29-30 derajat Celcius.

Kondisi cuaca ekstrem tersebut rentan memicu berbagai penyakit jika dayatahan tubuh kita rendah. Cara atau tips menjaga kesehatan agar badan tetap bugar penting diketahui dan diterapkan sehingga daya tahan tubuh selalu baik dan diharapkan terhindar dari berbagai penyakit yang dapat mengganggu kelancaran aktivitas sehari-hari. (Rav/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Merapi Alami 2.226 Gempa MP dan 1.116 Gempa Guguran

BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengungkap hasil pengamatan Gunung Merapi selama sepekan terakhir. Hasilnya, selama periode pengamatan tersebut, aktivitas kegempaan Gunung Merapi didominasi dengan gempa Fase…

BMKG: La Nina Lemah Punya Sisi Positif untuk Ketahanan Pangan

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia pada 2025 akan mengalami curah hujan tahunan dalam kategori normal dampak La Nina lemah. Dengan jumlah berkisar antara 1.000…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Merapi Alami 2.226 Gempa MP dan 1.116 Gempa Guguran

  • November 23, 2024
Merapi Alami 2.226 Gempa MP dan 1.116 Gempa Guguran

Bawaslu Riau Gelar Training of Trainer untuk Saksi Paslon Pilkada

  • November 23, 2024
Bawaslu Riau Gelar Training of Trainer untuk Saksi Paslon Pilkada

Kapolri: Polda Sumbar Usut Tuntas Kasus Polisi Tembak Polisi

  • November 23, 2024
Kapolri: Polda Sumbar Usut Tuntas Kasus Polisi Tembak Polisi

BMKG: La Nina Lemah Punya Sisi Positif untuk Ketahanan Pangan

  • November 23, 2024
BMKG: La Nina Lemah Punya Sisi Positif untuk Ketahanan Pangan

Srimpi Lobong Karya Sri Sultan HB VIII untuk Sambut Raja Baru

  • November 23, 2024
Srimpi Lobong Karya Sri Sultan HB VIII untuk Sambut Raja Baru

Polda Jateng Ungkap 28 Kasus Tindakan Perdagangan Orang

  • November 23, 2024
Polda Jateng Ungkap 28 Kasus Tindakan Perdagangan Orang