Pasangan Jemaah Beda Syarikah Kini Bisa Bergabung di Makkah

KEBIJAKAN layanan jemaah haji berbasis syarikah sempat menimbulkan kendala, terutama bagi pasangan jemaah yang harusnya bersama namun justru terpisah saat penempatan hotel di Makkah.

Namun, kini pasangan yang terpisah karena perbedaan syarikah dapat kembali digabungkan dalam satu hotel.

Kepastian ini disampaikan oleh Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, dalam konferensi pers di Makkah, Minggu (18/5).

Ia menyampaikan bahwa pihaknya bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi serta para syarikah telah menyepakati penggabungan kembali pasangan jemaah yang sebelumnya terpisah.

Muchlis mengungkapkan permohonan maaf kepada jemaah atas ketidaknyamanan yang dirasakan akibat kebijakan berbasis syarikah.

Pasangan jemaah bisa bergabung

Sebagai langkah mitigasi, PPIH melakukan komunikasi intensif dengan pihak-pihak terkait di Arab Saudi agar pasangan yang terpisah bisa kembali ditempatkan bersama.

BACA JUGA  Sebanyak 100 Ribu Visa Haji Terbit, Jemaah Berangkat Mulai 2 Mei

“Penggabungan ini adalah atas dasar kemanusiaan dan kepedulian kita bersama, baik dari PPIH Arab Saudi, syarikah, maupun Kementerian Haji Arab Saudi,” ujar Muchlis.

Untuk mempermudah proses penggabungan, Muchlis meminta kepada Ketua Kloter agar segera mendata pasangan jemaah yang terpisah dan mencatat jenis syarikah-nya dalam waktu 1×24 jam sejak kedatangan di Makkah.

“Sedangkan bagi jemaah yang sudah bersama pasangannya namun belum melapor, kami minta untuk segera melaporkannya kepada Ketua Kloter. Ini penting untuk kelancaran pergerakan jemaah, terutama saat puncak ibadah haji di Armuzna,” jelasnya.

Ia juga meminta Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah untuk menunjuk penanggung jawab khusus yang akan menangani proses penggabungan pasangan jemaah ini secara lebih terfokus.

BACA JUGA  Kemenkes Luncurkan Haji Ramah Lansia dan Disabilitas

Muchlis menyampaikan apresiasi atas respons positif dan cepat dari Kerajaan Arab Saudi yang telah memenuhi permintaan Indonesia untuk menyatukan kembali pasangan jemaah haji yang terpisah.

Dengan adanya pengaturan ini, diharapkan jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lebih tenang dan nyaman, tanpa harus terbebani oleh kendala administratif dan penempatan. (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Manggala Agni Terus Lakukan Pemadaman Karhutla di Kampar

PROSES pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seluas 30 hektare (Ha) di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, terus berlanjut. Adapun Karhutla seluas 40 ha di hutan lindung…

Aktivis Desak Hentikan Proses Hukum Dua Ahli Lingkungan

UPAYA retaliasi terhadap para ahli dalam perkara lingkungan hidup kembali terjadi. Ini bukan pertama kalinya para ahli lingkungan hidup menghadapi upaya pembungkaman. Prof. Bambang Hero Saharjo dan Prof. Basuki Wasis…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Manggala Agni Terus Lakukan Pemadaman Karhutla di Kampar

  • July 1, 2025
Manggala Agni Terus Lakukan Pemadaman Karhutla di Kampar

Aktivis Desak Hentikan Proses Hukum Dua Ahli Lingkungan

  • July 1, 2025
Aktivis Desak Hentikan Proses Hukum Dua Ahli Lingkungan

Pertumbuhan Ekonomi Babel Diprediksi Melompat

  • July 1, 2025
Pertumbuhan Ekonomi Babel Diprediksi Melompat

ULP PLN Pematangsiantar Beri Diskon 50 Persen Tambah Daya

  • July 1, 2025
ULP PLN  Pematangsiantar Beri Diskon 50 Persen Tambah Daya

Sekda Jabar Sebut Konflik dengan Wagub Erwan Sudah Selesai

  • July 1, 2025
Sekda Jabar Sebut Konflik dengan Wagub Erwan Sudah Selesai

FWPJT dan DPRD Jateng Gelar Diskusi Ketahanan Ekonomi

  • July 1, 2025
FWPJT dan DPRD Jateng Gelar Diskusi Ketahanan Ekonomi