SEBANYAK 317 tim robotik yang berasal dari 113 Perguruan Tinggi ambil bagian dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) secara daring pada 27 Mei – 1 Juni. Mereka akan terbagi dalam 7 divisi lomba KRI tahun ini.
Dalam seleksi lomba daring selama 6 hari itu,, 7 divisi yang dilombakan meliputi KRAI ( kontes robot abu Indonesia ), KR Tematik Indonesia, KR Seni Tari Indonesia, KR Robot Bawah Air Indonesia, KR Sepak Bola Indonesoa Himanood, KR SAR Indonesia dan KRSBI.
Tuan rumah Universitas Muhammadiyah Surakarta ( UMS ) mengincar kemenangan seleksi wilayah I dan II agar lolos menuju kompetisi KRI Nasional pada 3 – 8 Juli secara luring di Edutorium UMS.
Rektor UMS Prof Sofyan Anif menyebutkan, seleksi wilayah I ( Indonesia Timur ) dan II ( Indonesia bagian Barat ) yang digelar digelar di Edutorium UMS itu, dilaksanakan secara daring, untuk berebut menjsdi pemenang 1 – 3 dan harapan 1. Mereka yang menang ini akan bisa berlanjut di babak final tingkat nasional, yang digelar 3 – 8 Juli di tempat.
“Ya tentunya sebagai tuan rumah, kita mengincar kemenangan dalam kompetisi . KRI yang melibatkan mahasiswa di bidang rancang bangun dan rekayasa robotik dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia,” kata Rektor UMS, Prof.Dr Sofyan Anif kepada para wartawan seusai pembukaan KRI Seleksi Wilayah I dan II di Edutorium UMS, Senin (27/5).
UMS, kata dia, menjadi PTS kedua sebagai tuan rumah dari pelaksanaan KRI tahunan yang sudah berlangsung sejak 2003 tersebut. Keberadaan venue UMS san failitas kolam renang ( milik pesantren Assallam ) untuk KRBAI, merupakan venue terbaik selama 23 tahun penyelenggaran lomba.
Ketua Tim Juri KRI, Prof Benyamin Kusumoputro dari Universitas Indonesia menegaskan, terdapat dua tantangan utama dalam kompetisi KRI 2024, yakni keadilan (fairness) dan kejujuran (fairplay).
“Tentu dalam seleksi untuk lolos menuju KRI Nasional itu, implementasi fairness dan fairplay lumayan berat karena pertandingan digelar secara daring. Namun ini menjadi tantangan. Kami percaya UMS mampu menyediakan infrastruktur yang bagus, agar fairness dan fairplay terlaksa secara baik,” tegas guru besar Fakultas Elektro UI itu.
Yang perlu menjadi perhatian lebih dalam KRI kali ini ada di divisi KRTMI. Sebab yang berlangsung adalah Cyber Physical System, dimana fisik robot di kampus masing masing peserta, namun pertandingan head to head lewat dunia maya. Jaringan internet menjadi penentu, agar semua lancar.
“Nanti sejumlah pemenang dari 7 divisi pada seleksi wilayah I dan II akan diundang untuk berlomba di KRI Nasional 2024 yang akan digelar awal Juli juga di Edutorium UMS,” pungkas dia. ( WID/N-01)