SITI Zubaidah berhasil menyelesaikan pendidikan S3 (Doktor) di Fakultas Peternakan UGM selama dua tahun 11 bulan.
Perempuan kelahiran 2 Oktober 1981 ini, berhasil mempertahankan desertasinya berjudul Penggunaan Bungkil Sawit Dengan Suplementasi Enzim Terhadap Produktivitas, Kualitas Karkas, Dan Kesehatan Saluran Cerna Ayam Broiler.
Ia tercatat menjadi tenaga pendidikan (tendik) pertama di Fakultas Peternakan yang bergelar Doktor.
“Alhamdulillah tentu bahagia bisa selesai juga sesuai target awal 3 tahun,” kata Siti Zubaidah S.Pt., M. Biontech ditemui usai Ujian doktor, Jumat (10/1).
Dengan hasil yang diperoleh ini Siti berharap dapat memicu tendik lainnya untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan sesuai bidang masing-masing.
Ia menyelesaikan studi doktoralnya dengan biaya mandiri. Pendidikan Siti Zubaidah diawali dari S1 Fapet UGM angkatan 2000.
Dan S2 di Sekolah Pascasarjana UGM angkatan 2010 dan S3 di Fapet UGM angkatan 2021.
Siti Zubaidah tertarik meneliti bungkil inti sawit karena memiliki potensi dijadikan pakan ternak. Bungkil inti sawit merupakan limbah dari pembuatan minyak inti sawit,
Produksinya cukup tinggi di Indonesia begitu juga dengan kandungan protein kasar sebesar 14%-19%, sehingga bungkil inti sawit berpotensi untuk dijadikan sebagai pakan ternak, khususnya ternak unggas.
Akan tetapi kelemahannya adalah kandungan serat kasar khususnya manan yang tinggi, sedangkan unggas tidak mempunyai enzim untuk mendegradasi manan.
Sehingga perlu disuplementasi enzim dari luar berupa enzim mananase, NSPase, dan protease untuk meningkatkan kecernaan nutrien.
Dampaknya ada peningkatan produktivitas, kualitas karkas, dan kesehatan saluran cerna dari ayam broiler. (AGT/S-01)