FK Undip Akhirnya Akui Ada Perundungan di PPDS Anestesi

FAKULTAS Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi akhirnya mengakui terjadi kasus perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi.

“Saya sampaikan hari ini, kami menyadari sepenuhnya menyampaikan dan mengakui bahwa di dalam sistem pendidikan Dokter Spesialis di internal kami terjadi praktek atau kasus perundungan dalam berbagai bentuk dan derajat dan hal,” ungkap Dekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko saat konferensi pers di kampus FK Undip Tembalang Semarang, Jumat (13/9).

Yan Wisnu Prajoko kemudian meminta maaf kepada masyarakat dan semua pihak atas kasus perundungan yang menimpa almarhum dokter Aulia Risma Lestari.

“Kami memohon maaf kepada masyarakat, Kementerian Kesehatan, Kemendikbudristek dan kepada Komisi IX, Komisi X DPR RI, dimana masih ada kekurangan kami di dalam menjalankan proses pendidikan Dokter Spesialis,” lanjut Yan.

BACA JUGA  Lomba Karnaval dan Yel-yel Meriahkan Dies Natalis Ke-67 Undip

FK Undip membuka diri kepada seluruh pihak untuk mengawasi, mengkritisi dan mengoreksi pelaksanaan pendidikan di kampusnya.

Yan juga meminta  Kementerian Kesehatan untuk segera mencabut penangguhan PPDS anestesi.

“Kami juga memohon kepada Pemerintah untuk dapat terus melanjutkan pendidikan PPDS anestesi agar kami dapat memberikan sumbangsih kepada Negara,” ujarnya.

Perundungan PPDS Anestesi di RSUP dr Kariadi

RSUP dr. Kariadi kut bertanggung jawab terjadinya perundungan di lingkungan PPDS anestesi.

“Kami tidak lepas dan ikut bertanggung jawab dalam proses pendidikan anestesi,” kata Direkur Layanan Operasi Dr Mahabara Yang Putra.

Menurutnya kejadian ini menjadi momentum RSUP dr Kariadi untuk lebuh mengevaluasi agar kelak bisa mencetak tenaga kesehatan yang baik.

BACA JUGA  Universitas Diponegoro, BLDF dan Padma Tanam Pohon Bersama

“Ke depannya jadi momentum untuk kita lebih mengevaluasi dan menjadikan hal ini agar kita mencetak tenaga kesehatan yang baik. Kami mohon maaf,” kata Dr Mahabara.

Dalam kesempatan sama Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani memuji sikap Undip yang trbuka kepada siapa saja untuk melakukan investigasi kasus perundungan di PPDS Undip menyebabkan mahasiswinya bunuh diri. (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Bawaslu Riau Gelar Training of Trainer untuk Saksi Paslon Pilkada

BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) Riau mendukung Training of Trainer (ToT) para saksi pasangan calon (Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, juga Wali Kota dan Wakil Wali Kota se-Riau.…

Kapolri: Polda Sumbar Usut Tuntas Kasus Polisi Tembak Polisi

KAPOLRI Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan Polda Sumatra Barat (Polda Sumbar) mengusut tuntas kasus polisi tembak polisi  di Polres Solok Selatan. oknum perwira polisi yang menembak rekan seprofesinya hingga…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Bawaslu Riau Gelar Training of Trainer untuk Saksi Paslon Pilkada

  • November 23, 2024
Bawaslu Riau Gelar Training of Trainer untuk Saksi Paslon Pilkada

Kapolri: Polda Sumbar Usut Tuntas Kasus Polisi Tembak Polisi

  • November 23, 2024
Kapolri: Polda Sumbar Usut Tuntas Kasus Polisi Tembak Polisi

BMKG: La Nina Lemah Punya Sisi Positif untuk Ketahanan Pangan

  • November 23, 2024
BMKG: La Nina Lemah Punya Sisi Positif untuk Ketahanan Pangan

Srimpi Lobong Karya Sri Sultan HB VIII untuk Sambut Raja Baru

  • November 23, 2024
Srimpi Lobong Karya Sri Sultan HB VIII untuk Sambut Raja Baru

Polda Jateng Ungkap 28 Kasus Tindakan Perdagangan Orang

  • November 23, 2024
Polda Jateng Ungkap 28 Kasus Tindakan Perdagangan Orang

PLN UP3 Pematangsiantar Siapkan Pasokan Listrik untuk Pilkada

  • November 23, 2024
PLN UP3 Pematangsiantar Siapkan Pasokan Listrik untuk Pilkada