NAMA Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menguat sebagai pengganti Presiden Joe Biden dari Partai demokrat dalam pemilihan presiden AS November mendatang.
Menurut berbagai surat kabar di AS, berdasarkan jajak pendapat elektabilitas Harris saat ini sebesar 44%. Hal itu artinya dia setara dengan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump.
Dengan kata lain, Harris memiliki kapabilitas untuk bersaing dengan Trump jika pada akhirnya Partai Demokrat benar-benar mengusungnya.
Sebelumnya, Presiden petahana Joe Biden memutuskan untuk mundur dari pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat 2024 yang bakal digelar pada 5 November mendatang. Kabar pengunduran diri itu disampaikan Joe Biden lewat media sosial. Ia mengatakan ini merupakan keputusan terbaik bagi Partai Demokrat selaku partai pengusungnya dan juga bagi negara.
“Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk melayani sebagai presiden Anda. Meskipun niat saya adalah untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin demi kepentingan terbaik partai dan negara saya jika saya mundur dan hanya memenuhi tugas saya sebagai presiden selama sisa masa jabatan,” ujar Joe Biden.
“Saya ingin berterima kasih kepada Wakil Presiden Kamala Harris karena telah menjadi mitra yang luar biasa dalam semua pekerjaan ini. Dan izinkan saya mengungkapkan penghargaan saya yang tulus kepada rakyat Amerika atas kepercayaan yang Anda berikan kepada saya,” ucap Biden kepada warga AS.
Hilang kepercayaan
Keputusan Joe Biden untuk mundur dari Pilpres AS 2024 itu diduga setelah Partai Demokrat kehilangan kepercayaan terhadap kondisi mental dan kesehatannya.
Desakan Demokrat kepada Biden ini datang menyusul performa politik sang presiden yang disebut semakin menurun selama masa kampanye, terutama pasca debat perdana dengan rivalnya, Donald Trump, pada 24 Juni lalu.
Penampilan Biden dalam debat itu membuat Partai Demokrat khawatir bahwa sang presiden mungkin tidak cukup sehat untuk menjalani masa jabatan kedua.
Hal tersebut membuat Joe Biden menjadi presiden AS pertama yang mengundurkan diri dari arena pemilihan presiden kembali. (BBC/N-01)