IAEA Rapat Darurat Usai Serangan terhadap Fasilitas Nuklir Iran

DIREKTUR Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi, mengumumkan akan mengadakan rapat darurat Dewan Gubernur IAEA pada Senin (23/6), menyusul situasi mendesak di Iran setelah serangkaian serangan terhadap fasilitas nuklir negara tersebut.

“Melihat situasi yang semakin serius dalam hal keselamatan dan keamanan nuklir, Dewan Gubernur akan menggelar sesi luar biasa besok, yang akan saya pimpin langsung,” ujar Grossi di Wina, Austria.

Grossi menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari otoritas pengawas nuklir Iran yang menyatakan tidak ada peningkatan tingkat radiasi di luar lokasi setelah serangan terbaru terhadap tiga fasilitas nuklir, termasuk situs pengayaan uranium Fordow.

“Sampai saat ini, kami tidak memperkirakan akan ada dampak kesehatan bagi masyarakat atau lingkungan di luar lokasi yang diserang,” jelasnya. “Kami akan terus memantau dan menilai situasi di Iran, serta memberikan pembaruan seiring diperolehnya informasi tambahan.”

BACA JUGA  Rusia Kecam AS dalam Serangan Rudal Ukraina ke Krimea

Menurut data terbaru yang diverifikasi IAEA sebelum serangan dimulai pada 13 Juni, ketiga fasilitas yang menjadi target serangan Amerika Serikat yaitu Fordow, Esfahan, dan Natanz menyimpan bahan nuklir dalam bentuk uranium yang diperkaya dalam berbagai level. Hal ini menimbulkan potensi kontaminasi radioaktif dan kimia di dalam fasilitas yang terdampak.

Seperti dalam pernyataannya di hadapan Dewan Keamanan PBB pada Jumat lalu, Grossi kembali menyerukan penahanan diri secara militer dan pentingnya upaya diplomatik untuk menyelesaikan ketegangan.

“Saya telah berulang kali menyatakan bahwa fasilitas nuklir tidak boleh menjadi target serangan,” tegasnya.

Grossi menambahkan, penghentian permusuhan sangat diperlukan agar IAEA dapat melanjutkan tugas inspeksi penting di Iran, termasuk verifikasi terhadap cadangan uranium yang diperkaya tingkat tinggi.

BACA JUGA  Azerbaijan Bantu Proses Evakuasi 96 WNI Dari Iran

Ia juga menekankan pentingnya pertukaran informasi yang berkelanjutan dan tepat waktu antara Iran dan IAEA, terutama terkait isu keselamatan, keamanan, dan pengawasan nuklir. (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Gempa Rusia Runtuhkan Bangunan dan Gedung Sekolah

GEMPA yang melanda wilayah Timur Jauh Rusia membuat kerusakan pada berbagai bangunan, rumah-rumah, dan juga sekolah di wilayah setempat. Bukan itu saja, gelombang tsunami yang menerjang setelah gempa dilaporkan juga…

BMKG Peringatkan 10 Wilayah yang Berpotensi Tsunami akibat Gempa 8,7 di Rusia

SEJUMLAH wilayah di Indonesia berpotensi mengalami tsunami imbas gempa besar yang terjadi wilayah Rusia, Rabu (30/7) pagi WIB. Setidaknya ada 10 wilayah yang berpotensi mengalami bencana tersebut. Demikian diumumkan Badan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

InJourney dan Kemenbud Bersinergi Kelola Kompleks Candi Borobudur

  • July 30, 2025
InJourney dan Kemenbud Bersinergi Kelola Kompleks Candi Borobudur

Lantik 120 Dokter Baru, Dekan FK UGM Sandarkan Harapan

  • July 30, 2025
Lantik 120 Dokter Baru, Dekan FK UGM Sandarkan Harapan

Pakar UGM Soroti Kenaikan Bantuan Dana Parpol

  • July 30, 2025
Pakar UGM Soroti Kenaikan Bantuan Dana Parpol

Wagub DIY Sebut Pentingnya Profesionalitas dan Transparansi

  • July 30, 2025
Wagub DIY Sebut Pentingnya Profesionalitas dan Transparansi

Petani Taput Minta Dinas Pertanian Sediakan Varietas Bibit Unggul

  • July 30, 2025
Petani Taput Minta Dinas Pertanian Sediakan Varietas Bibit Unggul

Pemprov Papua Barat Pastikan Manokwari Aman dari Tsunami

  • July 30, 2025
Pemprov Papua Barat Pastikan Manokwari Aman dari Tsunami