
CEO UnitedHealth, Andrew Witty, resmi mengundurkan diri secara tiba-tiba pada Selasa (13/5), di tengah tekanan besar yang melanda perusahaan asuransi kesehatan raksasa itu. Pengunduran ini terjadi hanya enam bulan setelah CEO UnitedHealthcare—anak usaha UnitedHealth—Brian Thompson, tewas dibunuh secara tragis di New York.
Witty menyatakan alasan pribadi sebagai dasar keputusannya meninggalkan posisi puncak tersebut. Ia akan digantikan oleh Stephen J. Hemsley, mantan CEO UnitedHealth periode 2006–2017, yang juga akan melanjutkan perannya sebagai ketua dewan direksi perusahaan.
“Kami berterima kasih atas kepemimpinan Andrew selama masa-masa yang sangat menantang yang pernah dihadapi oleh perusahaan mana pun,” kata Hemsley dalam pernyataan resmi. “Dewan dan saya sangat menghargai kepemimpinannya yang penuh welas asih. Kami mendoakan yang terbaik untuk Andrew dan keluarganya.”
Krisis Beruntun: Dari Pembunuhan hingga Investigasi Kriminal
Kasus yang membelit UnitedHealth kini menjadi sorotan global. Pada Desember 2024, Brian Thompson ditembak mati oleh seorang pria bersenjata bernama Luigi Mangione, yang kini menghadapi dakwaan pembunuhan tingkat pertama, aksi terorisme, dan penguntitan. Pelaku ditangkap lima hari kemudian di Pennsylvania.
Namun tragedi itu hanya bagian dari badai yang mengguncang UnitedHealth.
Dugaan Penipuan Program Medicare Advantage
Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) saat ini tengah menyelidiki dugaan penipuan besar-besaran dalam program Medicare Advantage. UnitedHealth dituduh melakukan praktik “upcoding” — memberikan diagnosis palsu atau berlebihan untuk menaikkan nilai klaim yang ditagihkan kepada pemerintah.
Skema ini diduga telah membuat pemerintah AS merugi hingga miliaran dolar, dan memperkuat tuduhan bahwa perusahaan telah menerima lebih dari $7,2 miliar secara tidak sah antara tahun 2009 hingga 2016.
Pasar Panik, Saham Anjlok
Efek dari krisis ini langsung terasa di lantai bursa. Saham UnitedHealth (UNH) merosot hingga 22% dalam satu hari, menyebabkan kapitalisasi pasar perusahaan terpangkas lebih dari $190 miliar pada tahun 2025. Ketidakpastian terkait regulasi, serangan siber, dan lonjakan biaya medis makin memperparah tekanan yang dihadapi perusahaan.
Gugatan Hukum dari Investor
Tak hanya itu, perusahaan kini menghadapi gugatan class action dari para pemegang saham. Mereka menuding manajemen telah menyesatkan investor dan gagal mengungkapkan informasi penting terkait risiko hukum dan keuangan perusahaan.
Dengan tekanan hukum yang meningkat dan dampak pasar yang masif, masa depan UnitedHealth kini bergantung pada langkah strategis pemimpin barunya dan kepercayaan publik yang mulai goyah. (Medical Daily/S-01)