
PRESIDEN terpilih Amerika Serikat Donald Trump akan menuntut pengembalian Terusan Panama menjadi milik Amerika Serikat.
Donald Trump dalam pernyataan itu mengatakan Terusan ini sangat penting bagi perdagangan AS. Serta untuk pengerahan cepat angkatan laut AS di Samudra Atlantik dan Pasifik.
Trump menegaskan bahwa AS merupakan pengguna terbesar terusan tersebut. Dan menyumbang lebih dari 72 persen dari total lalu lintas melalui terusan.
Presiden Panama, Jose Raul Mulino menanggapi pernyataan Donald Trump, menegaskan bahwa Terusan Panama sepenuhnya milik Negara Panama.
Hal itu berdasarkan perjanjian tahun 1977. “Dan kedaulatan negara tersebut tidak dapat dinegosiasikan,” tegas Mulino. Ia memaparkan sejarah Perjanjian Torrijos-Carter tahun 1977.
Pada perjanjian Torrijos-Carter 1977 menyepakati pembubaran Zona Terusan yang lama dan mengakui kedaulatan Panama.
“Serta pengalihan penuh Terusan kepada Negara Panama yang diselesaikan pada 31 Desember 1999. Sebentar lagi kami akan merayakan peringatan 25 tahun pengalihan tersebut,” kata Mulino.
Mulino menambahkan bahwa tarif kanal bukanlah hasil dari kehendak sepihak.
Tarif itu ditentukan secara terbuka dan transparan dengan mempertimbangkan kondisi pasar, persaingan internasional.
Serta biaya operasional, serta kebutuhan pemeliharaan dan modernisasi jalur air antar samudra tersebut. Ia menjelaskan bahwa Panama berhasil memperluas Terusan pada 2016.
“Terusan ini tidak berada di bawah kendali, baik langsung maupun tidak langsung, dari China, Uni Eropa, Amerika Serikat, atau kekuatan lain mana pun,” tegasnya.
Mulino pun tetap berkomitmen untuk menjaga hubungan baik dengan pemerintahan baru Amerika Serikat.
Namun urusan kedaulatan negara Panama, seluruh rakyat akan bersatu di bawah bendera Panama menjaga kedaulatan negara.
Terusan ini merupakan salah satu jalur transportasi paling penting di dunia menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik. (*/S-01)