Indonesia Harus Menjadikan Laut sebagai Pusat Pembangunan

  • Ekonomi
  • August 29, 2024
  • 0 Comments

PERAN sektor kelautan dan perikanan dalam memenuhi kebutuhan pangan dunia diproyeksikan terus meningkat. Menurut data Skyquest pada 2023, nilai pasar perikanan global diperkirakan akan tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 6,52%, dari US$269,3 miliar pada 2023 menjadi US$419,09 miliar pada 2030 mendatang.

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar dengan kekayaan laut yang melimpah, harus menjadikan laut sebagai pusat pembangunan nasional untuk mencapai visi Indonesia Emas 2040. Demikian dipaparkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam kuliah umum di Universitas Hasanuddin Makassar, Kamis (29/8),

Namun, di balik harapan besar tersebut, kata Sakti Trenggono, laut juga menghadapi berbagai tantangan. Seperti tekanan akibat aktivitas manusia, perubahan iklim, IUU fishing, overfishing, serta polusi plastik yang mengancam keberlanjutan sektor ini.

BACA JUGA  AHY Mita Taruna Akmil Wujudkan Indonesia Emas 2045

Karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan menegaskan bahwa pendekatan berbasis ekologi harus menjadi prioritas dalam mengatasi tantangan ini.

Ekonomi Biru, menurut Trenggono, harus menjadi arus utama dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia, dengan tujuan mencapai tiga pilar utama, yaitu Kesehatan Laut, Kekayaan Laut, dan Kesejahteraan Laut.

“Melalui penerapan Ekonomi Biru, kualitas lingkungan laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil harus dijaga, serta memastikan ketersediaan pangan tanpa memberi tekanan tambahan pada laut. Selain itu, pertumbuhan ekonomi harus dirasakan merata oleh seluruh lapisan masyarakat,” sebutnya

Bangun infrastruktur

Untuk mendukung tercapainya tujuan ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah membangun infrastruktur Ocean Big Data yang terintegrasi dengan Ocean Accounting dan Command Center. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan, monitoring, serta penyusunan sistem pendukung keputusan berbasis data yang diperbarui secara terus-menerus.

BACA JUGA  Infrastruktur Kreatif Dinilai Jadi Investasi Masa Depan

Trenggono menyoroti pentingnya penerapan Ekonomi Biru dalam mewujudkan keberlanjutan dan kesejahteraan di Indonesia, terutama di tengah tantangan global seperti peningkatan populasi yang diproyeksikan mencapai 9,7 miliar jiwa pada tahun 2050 dan meningkatnya isu malnutrisi.

Laut, menurutnya, dapat menjadi solusi dalam menghadapi masalah pangan global karena menyediakan sumber daya yang bergizi dan ramah lingkungan. (Erlin/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Teknologi Ultra Violet untuk Tingkatkan Panenan Udang

TEKNOLOGI ultra violet bisa memaksimalkan hasil panen udang yang bebas dari penyakit. Serta kualitas air, hama dan mikroorganisme bisa terhambat. “Teknologi UV ini adalah metode pengolahan air yang menggunakan sinar…

Asita Riau Dukung Penurunkan Harga Tiket Pesawat Jelang Nataru

ASSOCIATION of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Provinsi Riau mendukung keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan harga tiket pesawat menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Ketua…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Palestina Dukung Keputusan ICC Tangkap Netanyahu

  • November 22, 2024
Palestina Dukung Keputusan ICC Tangkap Netanyahu

Serapan Pupuk Bersubsidi di Jateng Capai 60,23%

  • November 22, 2024
Serapan Pupuk Bersubsidi di Jateng Capai 60,23%

Paboras Komit Siapkan Generasi Emas Lewat Pendidikan Rohani

  • November 22, 2024
Paboras Komit Siapkan Generasi Emas Lewat Pendidikan Rohani

Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Lakukan Uji Tera di 128 SPBU

  • November 22, 2024
Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Lakukan Uji Tera di 128 SPBU

Muhammad Daffa Lulusan S1 Tercepat di UGM

  • November 22, 2024
Muhammad Daffa Lulusan S1 Tercepat di UGM

Warga Antusias Bertemu Wapres Gibran dan Pj Gubernur Jateng

  • November 22, 2024
Warga Antusias Bertemu Wapres Gibran dan Pj Gubernur Jateng