Emas Perhiasan Sumbang Inflasi Tertinggi di Jabar

EMAS perhiasan menjadi penyumbang utama inflasi tahunan (year on year/yoy) di Jawa Barat hingga Juni 2025, dengan andil sebesar 0,52%. Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat, Darwis Sitorus, dalam konferensi pers di Aula Kantor BPS Jabar, Selasa (1/7).

Secara bulanan (month to month/mtm), Jawa Barat mencatat inflasi sebesar 0,27%, sementara secara tahun kalender (year to date/ytd), inflasi mencapai 1,25%.

Komoditas Penyumbang Inflasi Juni 2025:

  • Cabai rawit: 0,05%
  • Emas perhiasan dan beras: masing-masing 0,03%
  • LPG rumah tangga, bawang merah, tomat, telur ayam ras, dan daging ayam ras: masing-masing 0,02%

Adapun komoditas yang menyumbang deflasi sepanjang Juni 2025 antara lain:

  • Bawang putih: -0,03%
  • Bensin: -0,02%
BACA JUGA  Pemkot Bandung Bangun Dapur Sehat untuk Makan Bergizi Gratis

“Dari 10 kabupaten/kota pantauan inflasi di Jawa Barat, seluruhnya mengalami inflasi bulanan, dengan inflasi tertinggi di Kota Cirebon (0,46%) dan terendah di Kota Tasikmalaya (0,12%),” jelas Darwis.

Rincian Inflasi per Daerah:

  • Kab. Bandung: 0,23%
  • Kab. Majalengka: 0,18%
  • Kab. Subang: 0,24%
  • Kota Bogor: 0,41%
  • Kota Sukabumi: 0,35%
  • Kota Bandung: 0,27%
  • Kota Bekasi: 0,28%
  • Kota Depok: 0,24%

Nilai Tukar Petani (NTP) dan Usaha Petani (NTUP) Naik

Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Barat pada Juni 2025 tercatat sebesar 113,94, naik 1,85% dibandingkan Mei 2025 (111,87). Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 2,16%, meskipun Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) juga naik sebesar 0,30%.

BACA JUGA  SPMB Jabar 2025, 338 Ribu Siswa Lolos Seleksi

“Walau indeks yang dibayar petani naik, tapi masih diimbangi oleh peningkatan indeks yang diterima, sehingga NTP tetap naik,” ujar Darwis.

Subsektor dengan Kenaikan NTP:

  • Tanaman pangan: naik 1,91%
  • Hortikultura: naik 4,87%

Komoditas yang mendorong kenaikan harga diterima petani antara lain gabah, cabai rawit dan tomat. Sedangkan yang memengaruhi harga dibayar petani adalah beras, jengkol dan cabai merah.

Selain itu, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) juga mengalami kenaikan sebesar 2,06%, dari 114,84 pada Mei 2025 menjadi 117,20 pada Juni 2025. (Rava/S-01)

BACA JUGA  Terpopuler Hasil Survei Pilbup Garut, Rhesa Yogaswara Buat Kejutan dan Ramaikan Persaingan

Siswantini Suryandari

Related Posts

Presiden Tetapkan Tunjangan Khusus Dokter Daerah Terpencil

PRESIDEN Prabowo Subianto resmi menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2025 tentang Tunjangan Khusus dokter, yakni Dokter Spesialis dan Subspesialis, termasuk dokter gigi, yang bertugas di Daerah Tertinggal, Perbatasan,…

Kota Bandung Serahkan 52.010 Kartu Identitas Anak

PEMERINTAH Kota Bandung  berkolaborasi dengan Kejaksaan Negeri setempat menyerahkan 52.010 Kartu Identitas Anak (KIA). Penyerahan KIA ini merupakan jumlah terbanyak di Indonesia dan sedang diajukan sebagai rekor MURI, Kamis (31/7).…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Presiden Tetapkan Tunjangan Khusus Dokter Daerah Terpencil

  • July 31, 2025
Presiden Tetapkan Tunjangan Khusus Dokter Daerah Terpencil

Kota Bandung Serahkan 52.010 Kartu Identitas Anak

  • July 31, 2025
Kota Bandung Serahkan 52.010 Kartu Identitas Anak

Jang Nara Anggota Tetap Perempuan Pertama House on Wheels 5

  • July 31, 2025
Jang Nara Anggota Tetap Perempuan Pertama House on Wheels 5

BMKG Maksimalkan OMC Cegah Karhutla di Sumatra Selatan

  • July 31, 2025
BMKG Maksimalkan OMC Cegah Karhutla di Sumatra Selatan

Gempa di Rusia Picu Peringatan Tsunami di Indonesia Timur

  • July 31, 2025
Gempa di Rusia Picu Peringatan Tsunami di Indonesia Timur

Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali Meninggal Dunia

  • July 31, 2025
Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali Meninggal Dunia